Ratusan Muslimah Surabaya Hadiri Tabligh Akbar, Khilafah Menjamin Kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga

HTI Press. Disfungsi keluarga yang tengah terjadi pada mayoritas keluarga muslim saat ini berpotensi mengakibatkan kerusakan generasi. Jangankan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa, mereka bahkan lebih disibukkan oleh berbagai persoalan dan aktivitas yang malah kontra produktif bagi pembangunan bangsa. Angka perceraian yang berujung pada problematika anak meningkat tajam, kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga yang diidamkan semua orang semakin sulit diraih.Inilah potret keluarga muslim Indonesia hari ini.

Dari sini Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia  Kota Surabaya mengadakan acara tabligh akbar yang  diselenggarakan di Masjid Agus Salim (1/7/2012). Acara ini sebagai bentuk kepedulian di tengah terjadinya disfungsi keluarga di negeri mayoritas muslim ini, dihadiri oleh ratusan muslimah dari berbagai kalangan. Tema yang diangkat terkait dengan diperingatinya hari keluarga nasional yaitu “Khilafah Menjamin kebahagiaan dan Kesejahteraan Keluarga“.

Ustadzah Retno Sukmaningrum,MT  (DPP MHTI) menyampaikan tentang betapa pentingnya peran keluarga. Keluarga adalah tempat pendidikan yang pertama dan utama dalam menanamkan nilai-nilai akidah Islam yang akan menjadi pondasi dan benteng yang kuat bagi anggotanya. Keluarga juga akan menentukan bangunan masyarakat yang hendak dibentuk. Oleh sebab itu Islam mempunyai seperangkat aturan untuk menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.Tapi fakta yang  melanda keluarga muslim Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Maraknya perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, tingginya angka perceraikan dan terabaikannya hak anak hingga berujung pada kriminalitas pada anak, seperti meningkatnya freesex, aborsi, narkoba, maupun HIV AIDS.

Setidaknya penyebab semua itu ada 2 faktor, pertama adalah faktor internal, yaitu kurang pahamnya pasangan suami istri akan hukum Allah terkait dengan membangun keluarga sehingga masing masing tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal..Kedua tidak adanya sistem yang kondusif bagi keluarga muslim, karena sistem yang diterapkan sekarang adalah sistem kapitalis sekuler di semua sektor kehidupan, di mana budaya hedonis dan materialistik selalu menjadi landasan dan pijakan manusia dalam berbuat. Untuk itu solusi yang tepat menurut beliau adalah pertama, membangun ketaqwaan individu dalam keluarga. Keluarga ideologis itu dibentuk melalui pondasi yang kuat yaitu aqidah islam serta adanya visi dan misi yang sama antara suami dan istri tentang hakikat dan tujuan hidup dan berkeluarga dalam Islam. Memahami dengan benar fungsi dan kedudukannya,serta menjadikan Islam dan syariatnya sebagai solusi seluruh permasalahan, menumbuhsuburkan amar ma’ruf nahi munkar, menghiasi rumah dengan membaca Alqur’an, sedekah, dan amalan ibadah sunnah lainnya. Kedua membangun tanggung jawab masyarakat akan kepedulian dan amar ma’ruf dalam lingkungan masyarakat sehingga semuanya turut serta memelihara nilai nilai islam dalam masyarakat. Ketiga berjuang mewujudkan sistem islam di tengah tengah kehidupan yakni Khilafah yang mampu menerapkan aturan Allah secara sempurna, sehingga kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga bukan lagi sebuah impian melainkan sebuah keniscayaan.

Semua peserta yang hadir dalam Tabligh Akbar  ini mengikuti jalannya acara dengan penuh antusias terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan kepada pembicara. Para peserta yang kebanyakan dari kalangan ibu-ibu dan remaja ini secara keseluruhan sepakat bahwa harus ada upaya yang serius untuk menyadarkan masyarakat tentang penting dan wajibnya kita untuk kembali kepada sistem Islam, dan bersama-sama mewujudkannya kembali di tengah-tengah umat agar kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga bisa segera kita rasakan.

Acara serupa juga digelar serentak di dua tempat lain di Surabaya. Yaitu di Masjid Mujahidin Perak Surabaya dan Masjid Al Aziz Tenggilis. Keduanya juga diikuti oleh ratusan muslimah yang peduli dan merasa prihatin dengan kondisi keluarga dewasa ini. Seruan untuk mencampakkan sistem kapitalisme dan mengembalikan keluarga sesuai aturan Islam disambut positif oleh mereka yang hadir.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*