Ketua parlemen menanggapi perintah Mursi dengan meminta para anggota bersidang hari Selasa (10/07).
Tentara yang berjaga di seputar gedung telah ditarik dan sejumlah anggota parlemen mulai memasuki gedung.
Keputusan Mursi untuk memulihkan parlemen yang dibubarkan bulan lalu itu memicu sengketa dengan militer.
Namun situasi itu masih belum jelas karena Mursi dipilih melalui pemilihan presiden tanpa kejelasan seberapa besar wewenangnya.
Tidak bisa banding
Dewan Angkatan Bersenjata (Scaf) yang memegang kendali kekuasaan setelah Husni Mubarak digeser awal tahun lalu, memutuskan untuk membubarkan parlemen Juni lalu.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi menetapkan bahwa sebagian pemilihan parlemen yang diselenggarakan tahun lalu, tidak konstitusional.
MK mengatakan setelah pertemuan hari Senin (09/07) bahwa keputusan dan ketetapan mereka “final dan tidak dapat diajukan banding.”
Dalam satu pernyataan, MK mengatakan bahwa mahkamah “bukan pihak yang dapat dilibatkan dalam konfrontasi politik.”
Di tengah ketegangan politik ini, Presiden Mursi dan Kepala Scaf, Marsekal Hussein Tantawi, hadir dalam upacara pelantikan taruna Senin (09/07).
Scaf mengambilalih kekuasaan tahun lalu setelah revolusi yang mengakhiri pemerintahan 30 tahun Presiden Husni Mubarak.
Tentara pada awalnya disambut oleh banyak demonstran antipemerintah. Namun belakangan, militer banyak dikritik karena dituduh ingin mempertahankan kekuasaan.
Mursi menang dalam pemilihan presiden bulan lalu dan para jendral secara resmi menyerahkan kekuasaan tanggal 30 Juni.
(bbc, 9/7/2012)