Talkshow MHTI DPD II Banyumas: Keluarga Muslim Keluarga Sejahtera dan Bahagia
HTI Press. Keutuhan dalam keluarga berperan penting dalam masyarakat. Jika ikatan dalam keluarga kuat maka ikatan dalam masyarakat juga kuat. Sebaliknya jika ikatan dalam keluarga rapuh maka ikatan dalam masyarakat juga akan hancur. Diakui atau tidak, pihak Barat sebenarnya melihat bahwa semua nilai-nilai Islam dalam keluarga adalah sesuatu yang indah dan diinginkan setiap manusia. Oleh karena itu barat berusaha untuk menghancurkan nilai-nilai ini dengan menawarkan ide liberalisasi, keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG), dan kapitalisme dengan harapan kaum muslimin mau meninggalkan Islam.
Didorong rasa keprihatinan dan ingin memberikan kontribusi terhadap persoalan keluarga, Muslimah HTI DPD II Banyumas pada hari Ahad, 8 Juli 2012 mengadakan talkshow yang bertemakan” Keluarga Muslim Keluarga Sejahtera dan Bahagia“. Acara bertempat di Gedung Rengga Praja Kelurahan Purwokerto Kulon dihadiri sekitar 150 lebih Muslimah dari Purwokerto dan sekitarnya, dari berbagai latar belakang. Mulai dari Ibu rumah tangga, dosen, pendidik, pengasuh majlis taklim, PKK, pengusaha, mahasiswa dan remaja. Acara yang dipandu oleh Ustadzah Desi Titis Sukraeni, SS ini menghadirkan pembicara 1, Ibu Puji Lestari, S.Si, M.Si (Dosen Unsoed Purwokerto) dan pembicara 2, Ustadzah Hj. Asih Sari Umiatun, ST (Muslimah HTI Banyumas). Bertindak sebagai Keynote speaker Ustadzah Ummu Rayyan, SP (Ketua Muslimah HTI DPD II Banyumas).
Dalam paparannya, pembicara pertama, Ibu Puji Lestari menjelaskan betapa indahnya keluarga jika diatur dengan aturan Islam. Namun sayang, indahnya hubungan keluarga ini telah dirusak oleh barat, dengan nilai-nilai liberalisme, KKG, dan Kapitalisme beserta derivat-derivatnya. Barat berusaha menghancurkan institusi yang menjadi benteng pertahanan terakhir dari keluarga muslim melalui penerapan sistem kapitalisme.
Pembicara kedua, Ustadzah Hj. Asih sari Umiatun, ST mengungkap bahaya ide-ide barat yang berusaha menghansurkan institusi keluarga muslim dan memberikan solusi terhadap persoalan keluarga saat ini yaitu hanya dengan menerapkan syariah dan khilafah. Hal menarik terjadi saat diskusi tanya jawab, salah seorang peserta ibu Yuniarti dari Wangon mengungkapkan penyesalannya sambil berurai air mata, karena meninggalkan anak dan keluarga untuk menjadi TKW di luar negeri dan menanyakan apakah dirinya telah berdosa selama meninggalkan anak dan keluarga ketika menjadi TKW di luar negeri? Untuk menebus penyesalan tersebut, beliau bertekad untuk mengkaji Islam bersama Muslimah HTI dan berusaha berjuang menghadirkan keagungan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Tekad ini disambut dengan pekik takbir dan komitmen bersama untuk menjadi muslimah yang peduli keluarga. (Humas MHTI Banyumas)