Pembunuhan Massal di Sebuah Desa di Suriah

Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas di desa Tremseh, provinsi Hama, Suriah.

Aktivis oposisi mengutip warga yang menyebutkan bahwa desa tersebut diserang dengan helikopter bersenjata dan tank.

Milisi Shabiha pro pemerintah kemudian memasuki desa dan melakukan pembantaian, kata mereka.

Berdasarkan Komite Kordinasi Lokal Oposisi, setidaknya 189 orang tewas dalam pembunuhan di Suriah sepanjang Kamis (12/07), termasuk 22 di Homs.

Komisi Kepemimpinan Revolusi Hama kepada kantor berita Reuters mengatakan kebanyakan yang tewas di Tremseh adalah warga sipil.

Sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi menyebutkan pasukan pemerintah mencoba untuk mengambil alih kekuasaan di desa tersebut dari tangan oposisi.

Laporan lain juga menyebutkan pasukan Suriah menyerang kawasan pinggir kota Damaskus.

Media pemerintah Suriah menyebutkan ”kelompok teroris” yang bertanggung jawab atas pembantaian tersebut untuk meningkatkan tensi menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Serangan di Tremseh ini merupakan salah satu insiden paling berdarah dalam konflik Suriah.

Pembelotan

Nawaf Fares, diplomat Suriah untuk Irak menyatakan membelot dari pemerintahan.

Kamis pagi, duta besar Suriah untuk Irak Nawaf Fares mengumumkan pembelotannya.

Langkahnya ini mengikuti jejak seorang jenderal senior yang meninggalkan Suriah pekan kemarin.

Jumat (06/07) kemarin, seorang jenderal Suriah yang disebut-sebut dekat dengan Presiden Assad dilaporkan telah melarikan diri ke Turki, seperti yang disampaikan keluarganya.

Jenderal Manaf Tlas, seorang komandan pasukan elit Garda Republik, sebelumnya menjalani sebuah bentuk tahanan rumah sejak Mei 2011, karena dia menentang kebijakan pemerintah yang bersikeras menggunakan pendekatan militer dalam menghadapi aksi massa.

Menyeberangnya Manaf Tlas ini menjadi pembelotan tingkat tinggi sejak aksi demo dimulai.

Sementara itu aksi protes juga masih berlangsung di Damaskus, Idlib dan Hama.

Negara-negara Barat juga terus menekan PBB untuk mengancam Damaskus dengan sanksi disaat tengah mempertimbangkan untuk memperbarui misi pengawas di Suriah yang akan berakhir 20 Juli.

Mereka menginginkan adanya 10 hari ultimatum sebagai bagian dari resolusi PBB dalam misi pengawas PBB mendatang.

Sebuah resolusi baru harus dibuat sebelum mandat misi berakhir Jumat pekan depan. (bbc, 13/7/2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*