Dewan Ulama al-Azhar dalam pernyataan mengenai kejahatan terhadap kaum Muslim Rohingya di Myanmar, menyerukan demonstrasi umat Muslim di depan Kedutaan Besar Myanmar di seluruh dunia Islam.
Fars News melaporkan, al-Azhar menuntut reaksi tegas khususnya terhadap pemerintah Myanmar atas aksi pembantaian warga Muslim etnis Rohingya.
Dewan Ulama al-Azhar dalam pernyataannya mengecam pembunuhan, penyiksaan, dan pembantaian massal terhadap etnis Muslim Rohingya.
Menyinggung kebungkaman masyarakat internasional di hadapan aksi tidak manusiawi itu, Dewan Ulama al-Azhar menyerukan protes dan blokade terhadap Kedutaan Besar Myanmar di seluruh negara Islam.
Seraya menjelaskan ketertindasan Muslim Rohingya, al-Azhar menilai apa yang terjadi di Myanmar lebih buruk dari perlakuan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina. Tidak terdengarnya teriakan mereka [Rohingya] merupakan hal yang sangat menyedihkan di era informasi seperti saat ini.
Dewan Ulama al-Azhar juga menekankan persaudaraan sesama Muslim dan menuntut para politisi serta penguasa negara-negara Islam untuk memboikot Myanmar sampai pemerintah Rangoon memperbaiki kondisi untuk warga Muslim di negaranya.
Dewan Ulama al-Azhar juga meminta Syeikh al-Azhar merilis pernyataan tentang berbagai kejahatan yang menimpa warga Muslim Myanmar, demi keridhaan Allah Swt. (republika.co.id, 18/7/2012)