HTI Press, Tulungagung – Gema takbir terdengar ramai menyemarakkan suasana Masjid Sumeleh, Kauman, Tulungagung. Rintik hujan yang turun ternyata tidak menyurutkan datangnya para jamaah laki-laki dan perempuan. Jamaah terus datang secara bergelombang memadati areal masjid yang telah disediakan panitia. Diperkirakan, acara ini diikuti oleh sekitar 250 jamaah dewasa dan anak-anak.
Tak heran, sore itu, Rabu (18/7), HTI DPD II Tulungagung menyelenggarakan Tarhib Ramadhan 1433 H. Jika tahun kemarin tarhib ramadhan dilakukan dengan pawai kendaraan bermotor, kali ini tarhib ramadhan dilaksanakan dengan menggelar tabligh akbar.
Tabligh Akbar yang dimulai pukul 15.15 itu mengangkat tema “RAMADHAN 1433 H, Kokohkan Iman, Tegakkan Syariah dan Khilafah, Bukti Teladani Rasulullah”. Adapun pembicara yang mengisi adalah KH. Abah Qoyum (Alumnus Ponpes Ats-Tsanaewiyah Roudlotul Ulum II, Gondanglegi, Malang) dan Ust. Khalid Wahyudin (DPD II HTI Tulungagung).
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ust. Turmudzi, dilanjutkan sambutan dari DPD II HTI yang dibawakan oleh Ust. Abu Inas.
Selanjutnya, ceramah disampaikan oleh Ust. Khalid Wahyudin yang menyampaikan kabar gembira akan tegaknya kembali kekhalifahan Islam, baik menurut dalil sunnah maupun fakta. Bahkan pihak yang paling keras memusuhi usaha penegakan kekhalifahan sendiri memberikan prediksi akan munculnya kekuatan baru, yaitu kekhalifahan Islam. Itulah yang menyebabkan mereka semakin keras membendung laju gerak para penegak syariah. Dengan momentum Ramadhan 1433 H, Ust. Khalid Wahyudin memberikan pesan agar umat Islam lebih bersemangat meningkatkan perjuangan dan berkorban untuk kejayaan dan kemuliaan Islam, yaitu tegaknya kembali kekhilafahan.
Ceramah kedua disampaikan oleh ulama dan kiyai kharismatik, Abah Qoyum. Kyai yang memiliki suara khas ala da’i sejuta umat, (Alm) KH. Zainudin MZ., ini menyerukan agar umat Islam mengikuti kesabaran Rasulullah Saw dalam berdakwah sebagaimana sabarnya Rasulullah Saw menyuapai seorang Yahudi tua yang buta setiap hari hingga akhir hayat beliau. Padahal setiap hari pula si yahudi tua itu mengolok-olok dan mengucapkan sumpah-serapahnya pada Muhammad Saw. Dengan Izin Allah, si Yahudi tua itu pun mengucapkan dua kalimat syahadat. Oleh sebab itulah Abah Qoyum memberikan nasihat agar kaum muslimin bersabar dengan kerasnya musuh Islam, baik dari kalangan kafir dan munafik. Karena Allah Swt telah memberikan janji yang indah bagi mereka yang bertakwa serta teguh dengan keimanannya.
Selanjutnya acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Abah Qoyum dan dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah.[]Rch/Maktab I’lamy Tulungagung