Ekonomi Cina mulai melambat dalam tiga tahun terakhir, disaat investasi dan permintaan di pasar ekspor utama mereka, Eropa dan AS menurun.
Produk domestik bruto Cina meningkat 7,6% dibandingan tahun sebelumnya, tetapi turun dari 8,1% dalam tiga bulan sebelumnya.
Maret silam, Beijing telah menurunkan target pertumbuhan tahun 2012 menjadi 7,5%.
Pelambatan pertumbuhan di Cina ini menjadi kekhawatiran bagi negara Asia lainnya dan pemulihan global.
Dalam beberapa bulan terakhir, otoritas Cina telah mengubah kebijakan mereka untuk menstimulasi pertumbuhan.
Perdana Menteri Wen Jiabao sebelumya pada awal pekan mengatakan bahwa peningkatan investasi akan menjadi sangat penting untuk menstabilkan pertumbuhan dan pemerintah telah mengambil langkah lain dalam beberapa bulan terakhir.
Bank sentral Cina telah memangkas jumlah uang yang harus disimpan dalam cadangan bank guna mendorong pinjaman, dan baru-baru ini juga memotong biaya pinjaman dua kali dalam satu bulan.
Pelambatan
Kemampuan Cina untuk mengembalikan pertumbuhan dipandang akan berpengaruh bukan hanya untuk mereka sendiri.
“Cina menjadi faktor besar untuk pelambatan di Asia tahun ini,” kata Tai Hui dari Standard Chartered Bank di Singapura.
Dia menambahkan jika Cina tidak bisa mengembalikan pertumbuhan di semester kedua tahun ini maka ”akan menjadi sangat sulit bagi pabrik-pabrik di kawasan ini”.
Tai Hui
Banyak masalah Cina bisa ditelusuri sejak krisis keuangan global tahun 2008-2009.
Saat itu pemerintah pusat mulai mengalirkan banyak dana terutama untuk anggaran infrastruktur dan konstruksi.
Ini menyebabkan kelebihan kapasitas, harga properti yang tidak stabil dan meningkatkan biaya konsumen dan inflasi.
Menghadapi masalah tersebut dan ditengah-tengah kekhawatiran bahwa ekonomi mungkin terlalu panas, para pembuat kebijakan memutuskan untuk menjalankan kebijakan untuk membatasi pinjaman dan memperlambat inflasi.
Langkah tersebut, bersama dengan turunnya permintaan atas barang-barang Cina dari pasar utama seperti Eropa dan AS, menyebabkan siklus baru dalam pelambatan pertumbuhan.[] BBCIndonesia
ini berita baik pa buruk ya??