HTI Press. Sadar atau pun tidak kita pasti pernah dan sedang melakukan dosa besar. Allah akan menghapus dosa-dosa kita jika kita taat terhadap syariat-Nya. Menjauhi dosa besar adalah syarat menghapusnya dosa besar. Kalau kita tidak menjauhi dosa besar maka Allah tidak akan menghapus dosa-dosa kecil.Sholat 5 waktu, ramadhan ke ramadhan, wudhu ke wudhu itu tidak akan bernilai dihadapan Allah mana kala kita masih bermaksiat kepada Allah. Mestinya ibadah kita, shaum, sholat, haji dan lain-lain menghapus dosa-dosa kita semua selama orang tersebut menjauhi dosa-dosa besar. Zina, korupsi, menipu umat bahkan menolak syariat adalah dosa besar bahkan menolaknya bisa dikatagorikan syirik.
Mencela pejuang syariah dan menghalang-menghalangi perjuangannya bahkan ingkar terhadap hokum-hukum-Nya merupakan dosa besar yang tidak bisa diampuni dosanya jika mereka tidak bertobat. membandingkan dan merendahkan hokum-hukum Islam dengan system buatan manusia (demokrasi, kapitalisme, sosialisme) bahkan membanggakannya, ini bisa mengugurkan semua amalan-amalan ibadah yang telah diamalkannya. Allah berjanji kepada manusia tidak akan menilai dan menegakkan timbangan (hisab) pada saat itu (sholat, puasa, haji, shadaqoh dll) tidak akan dinilai oleh Allah SWT.
Materi ini disampaikan oleh Abu Hanifah (DPP HTI) di forum Ulama, asatidz dan tokoh pejuang syariah dan khilafah dalam kegiatan buka bersama yang diselanggarakan oleh HTI DPC Cikampek pada Ahad (29/7) di pondok pesantren Al – Husna – Cikampek. Alhamdulilah hadir 155 orang ulama, asatidz dan tokoh pejuang syariah dan khilafah termaksud di dalam santri-santri yang di bina oleh Kyai Ahmad Zaenuddin.[]