Mengharap Surga
Kenikmatan dunia adalah semu karena setiap kesenangan akan berakhir, setiap benda akan menjadi usang, dan setiap orang akan beranjak tua kemudian meninggal bahkan ada yang meninggal di usia yang sangat belia. Oleh karena itu, tak selayaknya kita berharap kepada dunia. Kehidupan akhiratlah yang seharusnya menjadi tujuan hidup kita. Kenikmatan di dalam surga adalah abadi sebagaimana firman Allah SWT:
“Masukilah jannah itu dengan aman, itulah hari kekekalan” (TQS Qaaf 34).
Tak ada orang yang tidak mengharap surga karena kenikmatannya yang tiada tara sebagaimana tergambar dari sabda Rasulullah saw dalam hadist shahih riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah:
” Siapa saja yang masuk jannah, maka ia pasti merasakan senang dan tidak pernah putus asa. ia berpakaian yang tidak lepas, masa remaja yang tidak pernah pudar, matanya melihat sesuatu yang tidak pernah dilihat sebelumya, telinganya mendengar sesuatu yang tidak pernah didengar sebelumnya, dan hati manusia tidak pernah menghayalkan sesuatu hal yang ada sebelumnya”.
Tak ada orang yang berharap neraka karena adzab pedihnya yang luar biasa, sebagaimana firman Allah SWT :
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, maka kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam jahannam. Setiap kali kulit mereka hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain (baru) supaya mereka merasakan adzab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “(TQS An Nisaa: 56)
Tapi berharap saja tidak cukup membuat kita bisa meraih surga, karena surga hanya diperuntukkan bagi orang- orang yang bertakwa ( QS Al Hijr 45), bagi orang yang senantiasa berbuat baik dengan ikhlas dan sesuai dengan syariatNya (QS Yunus 26), dan juga bagi orang yang beriman dan beramal shalih (QS Al Kahfi 107-108). Tak ada tempat di surga bagi orang-orang yang ingkar kepada Allah dan tidak mau taat kepada perintah dan laranganNya. Surga tak pantas diberikan kepada orang-orang yang beriman hanya kepada sebagian ayat Al Qur’an dan menolak sebagian ayat lainnya. Surga juga tidak diperuntukkan bagi orang-orang yang sibuk mengejar dunia dan lalai mempersiapkan bekal untuk akhiratnya.
Karena itu, jika mengharap surga, maka berharaplah dengan kesungguhan. Yaitu tak sekedar meminta surga kepada Allah tapi juga berupaya untuk taat dan beribadah kepadaNya. Bulan Ramadhan menjadi saat yang sangat tepat bagi kita untuk meperbanyak meminta ampun kepada Allah atas seluruh dosa yang kita lakukan dan mengisi seluruh waktu kita dengan amal ibadah terbaik (shalat terbaik, puasa terbaik, sedekah terbaik, bekerja terbaik, dakwah terbaik dll) karena bisa jadi ini Ramadhan terakhir bagi kita. Penuhi lisan kita dengan do’a, memohon surga kepadaNya sebagaimana yang diajarkan Rasulullah saw dalam sabdanya:
“Dialah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya adalah kemerdekaan dari api neraka. karenanya, perbanyaklah yang empat perkara di bulan Ramadhan : dua perkara untuk Rabbnya dan dua perkara kalian menyukainya. dua perkara untuk Rabbnya adalah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tiada ilah melainkan Allah dan mohon ampun kepadaNya. adapun dua perkara yang kalian sukai adalah memohon surga dan berlindung dari neraka” (HR Ibnu Huzaimah dari Salman Al Farisi) (WN)