Pernyataan HTI Tentang Aksi Solidaritas Muslim Rohingya

Maktab I’lamiy
Hizbut Tahrir Indonesia

NO: 231
02 Agustus 2012/14 Ramadhan 1433

PERNYATAAN

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

Tentang

AKSI SOLIDARITAS MUSLIM ROHINGYA

Seperti telah ramai diberitakan, kaum muslimin di wilayah Rakhine atau Arakan, Burma, hingga saat ini terus menghadapi berbagai aksi kekerasan dan pembunuhan massal oleh kelompok ekstrimis Budha yang berkolusi dengan pihak penguasa. Badan pengungsi PBB, UNHCR, menyebut, akibat penyerangan yang terjadi sejak bulan Juni lalu, jumlah kaum Muslim yang tewas telah mencapai 20 ribu, sedang ratusan ribuan lagi terpaksa mengungsi. Amnesty International juga mengakui bahwa kaum Muslim di Burma menjadi sasaran pelanggaran oleh kelompok-kelompok ekstrimis Budha, dengan disaksikan sendiri oleh pihak pemerintah Burma.

Setelah puluhan tahun mengalami diskriminasi, kaum muslim Rohingya yang sejatinya telah tinggal di wilayah Rakhine atau Arakan sejak abad ke 8, kini tidak punya negara atau stateless. Pemerintah Burma terus melakukan tindakan dzalim: membatasi gerak muslim Rohingya, tidak memberi hak atas tanah, pendidikan dan layanan publik. Membuat mereka terpaksa lari ke berbagai wilayah seperti Bangladesh, Malaysia atau Thailand. Diperkirakan ada lebih dari 500 ribu orang yang tinggal di negara tersebut. Menurut UNHCR, sekitar satu juta orang muslim Rohingya kini terpaksa hidup di luar Myanmar, tapi belum ada negara ketiga yang bersedia menerima mereka secara permanen.

Dengan semua kebijakannya itu, tak dapat ditutupi, pemerintah Burma memang berniat untuk menghabisi muslim Rohingya (muslim cleansing). Hal itu tampak jelas dari pernyataan Presiden Myanmar, Thein Sein, bahwa Myanmar akan mengirim kaum Rohingya pergi “jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka”. Bagi Thein Sein yang tega bertindak kejam kepada rakyatnya sendiri itu, hanya ada dua solusi untuk muslim Rohingya: tinggal di kamp pengungsi atau dideportasi.

Kenyataan di atas tentu amat memilukan. Muslim Rohingya adalah bagian tak terpisahkan dari umat Islam dunia yang saat ini berjumlah lebih dari 1,5 miliar orang. Bagaimana mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya yang sedang teraniaya hebat. Dimana izzah atau kemuliaan umat? Fakta ini, bersama dengan penderitaan serupa yang dialami oleh umat Islam di Pattani, Thailand Selatan, Moro, Philipina Selatan serta Irak, Afghanistan dan Palestina, menunjukkan satu hal: umat Islam lemah tak berdaya setelah payung dunia Islam, Daulah Khilafah, runtuh pada 1924.

Maka, berkenaan dengan itu, Hizbut Tahrir Indonesia bersama umat dan Ormas-ormas Islam di berbagai kota di Indonesia mulai Jumat, 3 Agustus 2012, melakukan Aksi Solidaritas Muslim untuk Rohingya, dan menyatakan:

1.      Mengutuk keras tindak kekerasan, penghancuran properti milik muslim Rohingya, pembantaian dan pengusiran yang dilakukan oleh ekstrimis Budha, didukung oleh para pendeta dan pemerintah Burma terhadap muslim Rohingya di wilayah Arakan, Burma, sebagai perbuatan biadab. Tindakan seperti itu tidak sepantasnya dilakukan oleh manusia yang beradab.

2.      Mendesak kepada pemerintah Burma segera menghentikan tindakan biadab itu. Dan menghentikan juga segala kebijakan yang bertujuan untuk membersihkan keberadaan muslim Rohingya dari wilayah Arakan. Muslim Rohingya yang telah ada di wilayah Arakan berbilang abad lebih dulu dari pada negara Birma mestinya diakui sebagai penduduk sah wilayah itu dengan segala hak-haknya.

3. Mendesak kepada pemerintah Indonesia, khususnya dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN, untuk melakukan tindakan efektif agar kekejaman itu tidak terus berlanjut. Juga memberikan perlindungan semestinya kepada para imigran asal Rohingya yang tiba di wilayah Indonesia.

4. Menyerukan kepada umat di bulan Ramadhan yang penuh berkah, yang disebut juga bulan Jihad (syahrul Jihad), bergerak bersama-sama melakukan aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya dalam segala bentuknya. Lebih jauh diserukan kepada umat untuk dengan sungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Hanya dalam naungan daulah Khilafah saja 1,5 miliar umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk kepada muslim Rohingya, juga bisa dilakukan dengan nyata. Dan kedzaliman serupa tidak terjadi lagi. Insya Allah.

Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal mawla wa ni’man nashiir.

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia

Muhammad Ismail Yusanto

Hp: 0811119796 Email: Ismailyusanto@gmail.com

3 comments

  1. Sungguh.. Manusia tlah lupa akan dirinya, siapa ia? Dari mana, Mau apa & akan kemana mereka hidup ini dibawa.

    Kaum muslimin tlah mendapat tempat yang mulia disisi Allaah SWT. Maka ummat yang terbaik adalah amar ma’ruf nahyi munkar, saatnya Islam memimpin dunia.

  2. manusia kini lebih menutup mata dikarenakan, lebih memilih dunia yg fana dari pada akhirat yg kekal.
    seandainya smua bersatu, Insya Allah kejayaan ISLAM akan kembali.

  3. apapun yang terjadi kta harus membela saudara kita sampai titik darah penghabisan, tidak ada jalan lain, JIHAD HARUS TEGAK,. SEMOGA ALLAH MEMUDAHKAN JALAN KITA MENUJU TEGAKNYA SYRIAT DIBUMI NI, Sehingga kaum muslimin bisa bersatu, dan yang minoritas di bagian bumi yang laen tidak menjadi sasaran yang tidak bisa di benarkan,.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*