Palembang, HTI Press . Pembantaian dan pengusiran umat islam Rohingya oleh ekstrimis Budha yang didukung pemerintah Myanmar terus mendapat perhatian dari umat islam di Indonesia termasuk di Sumatera Selatan. Kemarin, Minggu (5/8) sekitar 150 orang umat islam yang dipimpin HTI Sumatera Selatan melakukan aksi solidaritas muslim Rohingya.
Massa bergerak dari Rumah Sakit Muhammad Husein (RSMH) menyusuri jalan Jenderal Sudirman dan berakhir di Bundaran Air Mancur. Sepanjang jalan,sambil membawa poster dan spanduk peserta aksi juga meneriakkan “Muslim Rohingya.. Selamatkan. Selamatkan Muslim Rohingya….. dengan Khilafah, Allahu Akbar”.
Meski sedang berpuasa peserta aksi tetap bersemangat mengingatkan umat islam akan penderitaan yang dialami oleh saudara sesama mukmin di Rohingya. Bahkan tak sedikit dari ibu-ibu yang harus menggendong anaknya demi ikut aksi solidaritas.
“Ibarat satu tubuh ketika bagian tubuh sakit, bagian tubuh yang lain merasa sakit juga. Seperti itu pula umat islam sebagai umat yang satu.” teriak Mirza Syafrian dari HTI Kota Palembang dalam orasinya.
Sementara itu, Mahmud Jamhur Ketua HTI Sumatera Selatan mengungkapkan kaum muslim Rohingya telah tinggal di wilayah Rakhine sejak abad ke 8, tetapi pemerintah Myanmar tidak mau menerima mereka menjadi warga negaranya dan berusaha mengusir mereka dengan cara intimidasi, pembantaian dan pengusiran.
“Tak dapat ditutupi, pemerintah Burma (Myanmar)memang berniat untuk menghabisi muslim Rohingya(muslim cleansing)” kata Mahmud. Menurutnya, hal itu tampak jelas dari pernyataan Presiden Myanmar, Thein Sein, bahwa Myanmar akan mengirim kaum Rohingya pergi “jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka”
Untuk itu Mahmud mendesak pemerintah Indonesia, khususnya dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN, untuk melakukan tindakan efektif agar kekejaman itu tidak terus berlanjut. Juga memberikan perlindungan semestinya kepada para imigran asal Rohingya yang tiba di wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Humas HTI Sumsel Yusmono Khoiri mengatakan derita yang dialami muslim Rohingya sebagai akibat dari tidak bersatunya umat islam dalam satu kepemimpinan. Umat islam justru tersekat-sekat oleh batas-batas nasionalisme sehingga abai terhadap kondisi saudaranya di Negeri lain. Disinilah pentingnya umat islam bersatu dalam satu kepemimpinan khilafah islamiyah.
“Marilah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini kita bersama-sama berjuang menegakkan syariah dan khilafah yang akan melindungi dan mensejahterakan umat islam juga umat yang lain.” Ujarnya. []