Oleh: Jeni Herwindi
Seperti yang telah ramai diberitakan di media massa baik cetak maupun elektronik, muslim Rohingya hingga saat ini terus menghadapi berbagai aksi kekerasan dan pembunuhan massal oleh kelompok ekstrimis Budha.
Kaum muslimin di wilayah Rakhine atau Arakan, Burma (Myanmar) ini keberadaanya tidak diakui oleh negaranya sendiri. Sejak 1982, Undang-Undang Kewarganegaraan Burma tak mengakui Muslim Rohingya sebagai warga negara Myanmar.
Pemerintah di negara itu hanya menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh atau keturunannya. Terjebak dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan seperti itu, kaum Rohingya pun memilih untuk meninggalkan Myanmar.
Populasi Muslim Rohingya di Myanmar tercatat sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk negara tersebut yang mencapai 42,7 juta jiwa.
Jumlah ini menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia: Report On The Situation For Muslims In Burma pada Mei tahun 1997.
Dalam laporan tersebut, juml ah umat Muslim di Burma mendekati angka 7 juta jiwa. ( lihat republika.co.id, Selasa, 12 Juni 2012, 14:06 WIB)
Badan pengungsi PBB, UNHCR, menyebut, akibat penyerangan yang terjadi sejak bulan Juni lalu, jumlah kaum Muslim yang tewas telah mencapai 20 ribu, sedang ratusan ribuan lagi terpaksa mengungsi.
Amnesty International juga mengakui bahwa kaum Muslim di Burma menjadi sasaran pelanggaran oleh kelompok-kelompok ekstrimis Budha, dengan disaksikan sendiri oleh pihak pemerintah Burma.
Kaum muslim Rohingya selama beberapa dekade memang telah mengalami diskriminasi pemerintah Myanmar yang menolak mengakui kewarganegaraan mereka.
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut mereka sebagai salah satu minoritas paling teraniaya di dunia. ( detiknews.com, Rabu, 08/08/2012 14:45 WIB )
Kejadian ini sangatlah memilukan dan menyakiti hati umat muslim sedunia. Itu karena muslim Rohingya merupakan bagian tak terpisahkan dari umat Islam dunia yang saat ini berjumlah lebih dari 1,5 miliar orang.
Bagaimana mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya yang sedang teraniaya hebat?
Ke manakah para penguasa negeri-negeri muslim? Di manakah hati para tentara-tentara kaum muslimin ketika saudara seaqidahnya dibantai di belahan bumi yang lain? Apakah atas nama nasionalisme mereka tak mau menolong saudaranya sendiri?
Belum sampaikah kabar Rasulullah saw bahwa seluruh kaum muslimin itu bersaudara?
“erumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang dengan sesama mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan baik (sakit) demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dan tidak tahukah mereka bahwa kaum muslim mempunyai tanggungjawab terhadap kaum muslim yang lain?
“Barang siapa yang bangun di pagi hari dan tidak memperdulikan urusan kaum muslimin maka dia tidak termasuk bagian dari mereka (kaum muslimin).” (HR. Al-Hakim dari ibnu Mas’ud)
Atas dasar hal di atas, sudah seharusnya seluruh kaum muslimin di seluruh negeri manapun baik rakyat maupun pengusasa (pemerintah) mengutuk keras tindak kekerasan, penghancuran properti milik muslim Rohingya, pembantaian dan pengusiran yang dilakukan oleh ekstrimis Budha di Burma.
Mendesak kepada pemerintah Burma segera menghentikan tindakan biadab itu, mendesak kepada pemerintah Indonesia, khususnya dalam kapasitasnya sebagai Ketua ASEAN, untuk melakukan tindakan efektif agar kekejaman itu tidak terus berlanjut.
Juga memberikan perlindungan semestinya kepada para imigran asal Rohingya yang tiba di wilayah Indonesia. Serta menyerukan kepada seluruh kaum muslimin di dunia untuk bersatu. Untuk hidup diatur oleh aturan sempurna yang berasal dari zat Yang Maha Sempurna, yakni aturan Islam.
Dan sudah saatnya kaum muslimin bersama-sama berjuang untuk tegaknya Izzul Islam dengan menerapkan sistem Islam di seluruh aspek kehidupan dalam bingkai Daulah Khilafah.
Karena hanya dengan itulah 1,5 miliar umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk kepada muslim Rohingya, juga bisa dilakukan dengan nyata. Allahu Akbar!
Sumber: detik.com (9/8/2012)