“Islam bersatu tak bisa dikalahkan, Muslim Rohingya Harus Diselamatkan!”

Cilacap, HTI Press. Cuaca panas dengan sinar matahari yang terik, akhir-akhir ini melanda Kota Cilacap. Ditambah lagi shaum ramadhan yang wajib dilaksanakan, menjadikan hari Jum’at, 10 Agustus 2012 ini terasa cukup berat dan melelahkan untuk dilalui.

Namun kendala-kendala tersebut terasa lenyap dan langkah kaki pun ringan tatkala pekik takbir bersahut-sahutan diserukan oleh para peserta masiroh HTI DPD II Cilacap. Masiroh yang dilaksanakan mulai pukul 13.30 WIB hingga menjelang adzan asar berkumandang ini, sebagai wujud kepedulian terhadap saudara muslim di propinsi Arakan, Myanmar, yaitu muslim Rohingya. Dengan berjalan kaki berkeliling sebagian pusat kota, aksi ini diikuti oleh puluhan syabab & simpatisan HTI DPD II Cilacap.

Spanduk-spanduk dan poster yang berisi seruan simpatik & persuasif, dibawa oleh para peserta. Diantaranya bertuliskan : “Tegakkan Khilafah, Pelindung Umat Islam”; “Selamatkan Muslim Rohingya”; dan “Hentikan Pembantaian Muslim Rohingya”. Terkait dengan tulisan di poster tersebut, Ustadz Farhan, selaku orator, menyampaikan bahwa, komunitas muslim Rohingya saat ini sedang menderita. Badai kedzamilan karya sang penguasa negeri Myanmar, menghimpit dan menyulitkan kehidupan komunitas muslim Rohingya. Korban pun berjatuhan setiap hari sejak awal bulan Juni lalu. Tidak ada tangan-tangan yang diulurkan untuk membantu muslim Rohingya yang sejatinya adalah saudara bagi muslim di penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Gara-gara sekat nasionalisme, perasaan tersebut sudah tidak dimiliki oleh umat Islam di negeri ini, sehingga permasalahan yang terjadi di negeri Au San Su Kyi tersebut, tidak menjadi permasalahan yang patut dipikirkan di Indonesia ini. Oleh karenanya paham nasionalisme harus dimusnahkan dan segera diganti dengan sistem yang telah dinanti-nanti kaum muslimin di penjuru dunia, Khilafah Islamiyah.

Masiroh yang dimulai & diakhiri di lapangan alun-alun Kabupaten Cilacap ini, ditutup dengan pembacaan rilis oleh Sa’id dan doa oleh Riza Abu Sayf.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*