Sekdakot Bogor: HTI Terkategori Organisasi Modern

HTI Press. Sekdakot Bogor, Bapak Aim Halim Hermana mengatakan bahwa dengan ciri-ciri yang ada HTI termasuk ke dalam organisasi modern. Menurut mantan guru ini menyatakan bahwa organisasi modern adalah organisasi yang memberikan manfaat kepada khayak banyak yang nampak dalam banyaknya program kerjanya dan secara internal melakukan pembinaan serta pengkaderan sehingga terbentuk banyak kader militan. “Hizbut Tahrir Indonesia setahu saya melakukan dua hal tersebut. Agenda dan kader militannya banyak,” terang Pak Aim pada saat menerima delegasi DPD HTI Kota Bogor pada hari Kamis [9/8] di ruang kerjanya.

M. Irfan [Ketua LF HTI Kota Bogor] menyampaikan terlebih dahulu maksud kunjungan adalah untuk menyambung silaturahmi kepada Pak Aim sebagai tokoh birokrasi yang baru saja dilantik sebagai Sekdakot bogor.

Bukan itu saja, Gus Uwik [Ketua DPD HTI Kota Bogor] dalam kesempatan tersebut menanyakan lebih lanjut tentang pandangan pak Sekdakot tentang HTI dan kiprahnya. “Saya mengetahui HTI sebagai lembaga keagamaan yang konsisten mendakwahkan Islam, organisasi dakwah yang besar, tetapi saya kurang mengetahui pemikirannya,” demikian jawab Pak Aim.

Menanggapi hal tersebut Gus Uwik selanjutnya menjelaskan bahwa HTI tidak hanya sebagai lembaga dakwah yang hanya mengurusi soal-soal keagamaan semata, tetapi HTI juga berkiprah dalam ranah politik dalam pengertian ri’ayatul su’unil ummah yakni mengurusi persoalan umat. “Itulah mengapa kita senantiasa merespons setiap kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyengsarakan rakyat seperti kebijakan menaikkan BBM, pengesahan UU kapitalis seperti UU Migas, UU Listrik, dll,” jelas Gus Uwik. Gus Uwik berharap para stakeholder semakin memahami bahwa line perjuangan HTI adalah perjuangan politis untuk menegakkan syariat Islam dalam bingkai Khilafah.

H Ray [anggota LF Kota Bogor] juga menambahkan, kenapa HTI senantiasa meneriakkan syariat dan Khilafah. “Ini kami lakukan karena memang kami cinta dengan Indonesia. Hanya dengan syariat Islam Indonesia akan sejahtera secara hakiki,” jelas H Ray. Menurut pengusaha bogor ini lagi banyak dari kelompok/partai lain menyodorkan kapitalisme untuk ‘perbaikan’ Indonesia. Namun yang terjadi justru sebaliknya, bukan kesejahteraan namun kehancuran yang terjadi. “Indonesia saat ini berada di pinggir jurang kehancuran. Kemiskinan dimana-mana, pendidikan mahal, kesehatan mahal, dll merebak dimana-mana,” terang H Ray lagi.

“Jika kapitalisme dan sosialisme telah terbukti gagal, kenapa Islam tidak dijadikan solusi alternatif?” tanya retoris Gus Uwik. Yang terjadi justru sebaliknya, umat dan kelompok yang berjuang menegakkan syariat Islam sering dikrimilasisi dengan isu-isu miring seperti identik dengan kekerasan, teroris dan intoleran. “Ini adalah sebuah ironi. Kita bekerja untuk Indonesia menjadi lebih baik, tapi kenapa kami dicurigai,” tukas Gus Uwik.

Di akhir silahturahmi, Pak Aim menegaskan semoga kedepan lagi bisa lebih intensif lagi berdiskusi seperti ini. Bukan hanya dalam kondisi resmi protokoler namun bisa juga dalam kondisi non formal. “Apa yang bisa saya bantu, insya Allah akan saya bantu. Yang penting untuk kemaslahatan Umat,” pungkas Pak Sekdakot. [Irfan]

Gus Uwik menjelas tentang apa yang dilakukan oleh HTI

Gus Uwik menjelas tentang apa yang dilakukan oleh HTI

M Irfan (Ketua LF Kota Bogor)

M Irfan (Ketua LF Kota Bogor)

Sekdakot Bogor (Bapak Aim Halim Hermana)

Sekdakot Bogor (Bapak Aim Halim Hermana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*