Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Setelah pengadilan militer Pakistan mengeluarkan keputusan yang zalim terhadap lima perwira senior, termasuk Brigadir Jenderal (Brigjen) Ali Khan, yang dituduh dekat dengan Hizbut Tahrir, kini seorang pejabat senior dalam negara ini menyerang Hizbut Tahrir dengan mengatakan bahwa “Hizbut Tahrir berusaha untuk menerapkan agenda rahasia dan keji di Pakistan.” Ia menambahkan bahwa “Jelas dari reaksi Hizbut Tahrir bahwa kelima perwira yang divonis penjara oleh pengadilan militer, semuanya memiliki hubungan langsung dengan organisasi terlarang ini.”
Pejabat tersebut mengklaim bahwa Hizbut Tahrir adalah “Kelompok di luar masyarakat yang tengah melakukan hal-hal gila untuk menarik perhatian dengan cara-cara kejahatan yang terorganisir.”
Jika negara Pakistan melalui pejabatnya menilai bahwa aktivitas Hizbut Tahrir untuk mendirikan Khilafah Islam di Pakistan (sebagai hal-hal gila), serta agendanya (rahasia dan keji), maka bagaimana kami menilai kerja sama Pakistan dengan Amerika, dan berkoordinasi dengan mereka untuk membantai warga tak bersalah, serta memfasilitasi konvoi Amerika untuk memasuki Afghanistan dan berbagai tindakan pengkhianatan lainnya?
Apakah semua tindakannya ini benar-benar diinginkan oleh rakyat Pakistan? Apakah mereka ingin negaranya menjadi negara antek, terhina dan tunduk pada Amerika?
Ataukah rakyat Pakistan menginginkan Khilafah Islam yang mulia dan kuat, yang akan menjaga kemuliaan dan kehormatan mereka, sebagaimana yang diinginkan oleh Hizbut Tahrir? (kantor berita HT, 12/8/2012).
Meskipun AS dan anteknya sudah kehilangan kecerdasan dan kesadaran, mereka ingin tetap dianggap cerdas dan bijaksana. Caranya dengan menuduh lawannya sebagai gila dan keji. Oh, dunia…. Kasihan kau AS dan pemujanya….