Para pejabat Mesir telah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) bagi suatu pinjaman bernilai $ 4.8 milyar untuk membantu meningkatkan perekonomian negara yang sedang sakit.
Para pejabat Mesir telah meminta pinjaman senilai $ 4.8 milyar untuk membantu meningkatkan perekonomian negara dalam pertemuan dengan Christine Lagarde, Managing Director Dana Moneter Internasional.
Lagarde bertemu dengan Presiden Mohammed Morsi dan Perdana Menteri Hisham Qandil pada hari Rabu untuk membahas pinjaman tersebut dan meninjau program reformasi ekonomi Mesir dan rencana stimulus ekonomi pemerintah.
Televisi Mesir melaporkan permintaan Mesir itu, meskipun Lagarde tidak mengkonfirmasikannya.
“Kami tidak membahas rincian tentang jumlah atau persyaratannya,” kata Lagarde dalam sebuah konferensi pers dengan Qandil.
“Perdana menteri memiliki angka tertentu, namun jumlah tersebut akan tergantung pada negosiasi antara tim IMF dan para pejabat Mesir.
“Saya mencatat strategi dan ambisi mereka untuk masa depan ekonomi dan sosial Mesir, dan saya meyakinkan mereka atas komitmen kami untuk mendukung Mesir dan rakyatnya selama masa transisi bersejarah ini,” katanya.
Qandil mengatakan bahwa Mesir memiliki keputusan akhir tentang bagaimana uang itu akan digunakan.
Mesir telah membuat suatu permintaan bagi pinjaman senilai $ 3.2 milyar pada awal tahun ini. Perjanjian mengenai pinjaman itu seharusnya ditandatangani pada musim semi, namun ditunda karena terjadinya perselisihan antara parlemen yang saat ini dibubarkan dan pemerintahan terdahulu, yang dibentuk oleh dewan militer sebelum pemilihan presiden.
‘Tantangan-tantangan Besar’
“IMF telah mempertahankan dialog yang erat mengenai kebijakan ekonomi dengan pemerintah Mesir sejak awal masa transisi dan memberikan bantuan teknis yang cukup atas permintaan pemerintah itu,” kata Lagarde dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi pers.
Pada bulan Januari 2011, Mesir menolak pinjaman baik dari IMF dan Bank Dunia setelah Qatar dan Arab Saudi memberikan bantuan sejumlah uang tunai – yakni paket bantuan senilai $ 500 juta yang juga menyertakan Qatar – sebagai syarat dukungan bagi anggaran Mesir.
Suatu tim teknis akan tiba di Kairo pada awal September untuk bekerja dengan pemerintah mengenai program mereka dan mendiskusikan kemungkinan bentuk dukungan keuangan dari IMF.
“Mesir menghadapi tantangan yang cukup besar, termasuk kebutuhan untuk memulai kembali pertumbuhan dan mengurangi anggaran dan defisit neraca pembayaran. Mengembalikan perekonomian negara kepada jalurnya dan meningkatkan standar hidup bagi semua orang bukanlah merupakan suatu tugas yang mudah,” kata Lagarde.
Puluhan pengunjuk rasa sayap kiri berkumpul di dekat kantor pusat kabinet di pusat kota Kairo untuk memprotes kunjungan Lagarde dan mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “persyaratan IMF yang hanya melayani para pengusaha”.
Mereka menyalahkan IMF dan Bank Dunia bagi program privatisasi yang dilaksanakan oleh rezim Mubarak.( rz/Rabu, 22 Agustus, 2012 www.al-Jazeera.com )