Ratusan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi unjuk rasa didepan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Unjuk rasa HTI ditujukan untuk menolak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke Indonesia.
Menurut Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, Muhammad Ismail Yusanto, kunjungan Hillary Clinton ini dilakukan di tengah Amerika sedang memfokuskan kebijakan luar negerinya diwilayah Asia, yang kini menjadi kunci penting pertumbuhan perekonomian dunia.
“Dalam kunjungannya, Menlu Hillary akan melakukan pembicaraan khusus dengan Menlu Marty dan Presiden SBY. Meski tidak dijelaskan lebih lanjut agenda apa saja yang akan dijalani Hillary di Indonesia,” ucapnya kepada wartawan didepan Gedung Kedubes Amerika, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2012).
Kata Ismail, HTI telah menolak kedatangan Hillary Clinton dikarenakan akan membicarakan dua hal yang saat ini hangat yakni, pembangunan gedung Dubes Amerika dan perpanjangan PT. Freport.
“Rencana pemerintahan AS akan membangun gedung Dubes AS di Jakarta, dan akan menjadi Gedung Dubes terbesar ketiga di dunia setelah Irak dan Pakistan. Dan yang kedua, rencana PT. Freport Indonesia meminta perpanjangan kontrak hingga 2041, karena mereka tahu persis besarnya kandungan emas disana,” tambahnya.
Bahwa dalam pembangunanbangunan Kedubes AS, lanjut Ismail akan menguntungkan Indonesia dikarenakan melibatkan ribuan pekerja dan ratusan pemasok. “Tapi kerugian yang bakal ditimbulkan oleh penjajah yang dilakukan oleh AS dimasa datang pasti akan jauh lebih besar,” tuturnya.
Dan menurut pandangan Islam, kata Ismail, barang tambang yang jumlah kandungannya sangat melimpah seperti yang dikelola PT. Freeport adalah milik umum atau milik rakyat. “Negara yang harus mengelola agar hasilnya nenati digunakan untuk kesejahteraan rakyat,” tutupnya.
Dalam aksinya, Ratusan massa Hizbut Tahrir Indonesia melakukan orasi didepan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, dengan membawa bendera HTI dan beberapa spanduk bertuliskan “Hilary Clinton datang, Penjajah datang,” , “Here’s come trouble maker”, dan “Agenda busuk dibalik kedatangan Hillary”. Puluhan anggota kepolisian dari Polres Jakarta Pusat nampak berjaga-jaga didepan Kedubes Amerika Serikat. (okezone.com, 3/9/2012)