Surat dari Ummu Luqman (London) : Hijab Kami Diserang, Ditarik, Dilempari Kotoran Anjing dan Dilempar dengan Minuman Beralkohol.

Saya sering membayangkan bagaimana ‘saya akan bereaksi’ jika kehormatan saya diserang. Saya membayangkan berbagai cara yang mungkin saya lakukan terhadap suatu tindakan memalukan seperti itu. Namun, imajinasi dan kenyataan adalah hal yang sangat berbeda! Pada hari Senin, setelah Idul Fitri, saya pergi ke kota bersama suami dan tiga anak-anak saya. Saat menunggu untuk menyeberang jalan tiba-tiba saya merasakan jilbab saya ditarik dengan keras. Perasaan tersedak secara naluri membuat saya memegang jilbab itu karena  itu adalah bagian dari kepala saya.

Saya tidak siap menghadapi serangan seperti ini, bukan dari sudut pandang fisik atau mental, namun dari perspektif yang telah membuat saya menyadari betapa rentannya  kita kaum wanita Muslim di dalam masyarakat ini. Hal ini juga membuat saya merasa marah dan terhina. Berani-beraninya seseorang melakukan hal ini kepada saya?

Saya berbalik dan melihat ada dua orang wanita, dan saya bereaksi dengan menjerit dan berteriak, dan sikap tidak peduli mereka menunjukkan bahwa mereka tahu apa yang telah mereka lakukan. Dengan polosnya mereka menuduh satu sama lain, dan mereka tahu bahwa jilbab saya, meskipun hanya sepotong kain, ini mewakili agama saya. Baju yang saya pakai adalah identitas Islam secara terang-teragan yang dipakai oleh setiap wanita muslim ketika mereka melangkah keluar rumah. Karena media dan penggambaran mereka terhadap Islam mengakibatkan rata-rata orang telah menjadi seorang ahli tentang Islam dan cara berpakaian ini disebut praktek keagamaan barbar.

Koran lokal kami di Stoke-On-Trent terkenal karena pandangan tidak simpatinya terhadap Islam. Misalnya, ketika masjid di wilayah kami rusak parah karena mendapat serangan pembakaran yang dilakukan oleh para mantan tentara yang berafiliasi dengan EDL, surat kabar itu tidak pernah memberitakannya di halaman depan, tapi masih beruntung diberitakan pada halaman tiga. Namun, ketika seorang muslim melakukan kejahatan, hal ini menjadi berita di halaman depan. Ini mungkin tampak tidak berbahaya, namun seiring waktu hal ini menciptakan histeria karena orang yang membaca surat kabar mulai berpikir bahwa kaum Muslim adalah pembuat onar dan selalu menyebabkan masalah. Kemudian, ketika kehadiran pihak sayap kanan seperti EDL menjadi kuat, masalahnya menjadi jauh lebih meningkat. Kami bahkan melihat lebih banyak anggota dewan dari sayap kanan di wilayah Utara!

Di samping itu, semua hal ini telah menjadi demonisasi nasional yang terus menerus terhadap Islam dan kaum Muslim oleh berbagai politisi dan media. Pakaian wanita muslim, pandangan Islam tentang pernikahan, perceraian, pemisahan berdasarkan jenis kelamin, poligami, politik, Syariah, Khilafah – semuanya diserang dan difitnah dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu dilakukan selain dikait-kaitkan adanya hubungan antara Islam dan terorisme, dan beberapa komentar baru-baru ini yang dibuat oleh sebagian politisi dan media mengenai hubungan antara kasus seksual terhadap gadis-gadis muda di kota-kota Rochdale Utara dan lainnya dengan budaya Muslim orang Pakistan. Atas semua hal ini, apakah mengherankan jika ada kebencian terhadap umat Islam yang meningkat diantara suatu kelompok masyarakat Inggris yang sedang tumbuh?

Sebagaimana yang diketahui oleh banyak wanita Muslim, menjadi hal yang lumrah jika mereka menjadi sasaran sumpah serapah, diteriaki, diludahi, dan diserang. Tapi setelah pengalaman yang saya alami sendiri atas dua wanita arogan yang berani menarik jilbab saya, wajah sesungguhnya dari Inggris yang sekuler bahkan menjadi lebih jelas bagi saya. Karena pengalaman saya itu, sister lain mulai berbicara kepada saya tentang pengalaman mereka. Baru-baru ini, seorang sister dilempar dengan sebuah kaleng minuman yang masih utuh yang dilemparkan kepada putrinya yang berusia 10 tahun dari sebuah mobil hingga membuat memar perut putrinya itu. Sister yang lain dilemparkan kotoran dan makanan anjing kepada jilbab yang mereka pakai sementara yang lainnya lagi disiram dengan alkohol atau didorong hingga jatuh ke lantai.

Meningkatnya angka tindakan kejahatan bernuansa agama ini adalah dakwaan dari sistem sekuler, liberal, demokratis. Bagaimana bisa sebuah sistem rasis memungkinkan kelompok-kelompok rasis sayap kanan seperti EDL dan BNP untuk eksis di bawah premis nilai-nilai liberal “kebebasan berekspresi” akan pernah menciptakan harmoni antara berbagai komunitas dan menjadi perekat masyarakat? Bagaimana bisa sebuah sistem yang memungkinkan para politisi, media, dan lain-lain untuk menjelek-jelekkan di depan umum budaya kaum minoritas tanpa menimbulkan kehebohan hukum dan dipandang sebagai model pemerintahan yang beradab dimana negara-negara lain harus menirunya dan mengambilnya? Hal ini sangat berbeda dengan Islam dan Khilafah yang tidak mentolerir satu kata atau satu tindakan pelecehan pun terhadap agama kaum minoritas, karena Nabi (SAW) telah bersabda, “Barangsiapa menyakiti seorang dhimmi (warga non-muslim negara) maka dia telah menyakitiku.

Suatu keyakinan yang dapat dibuat oleh sebagian kaum Muslim terhadap para wanita Muslim – adalah bahwa mereka tidak begitu berani melakukan hal itu jika kita bersama dengan suami, ayah atau saudara kita. Tapi kali ini saya bersama dengan suami saya. Meskipun dia ada di samping saya sebagai pelindung saya dan saya merasa aman ketika bersamanya, kejadian ini benar-benar menimbulkan pertanyaan tentang apa yang benar-benar diperlukan untuk menjamin keselamatan semua kaum wanita Muslim di seluruh dunia – di Barat, Suriah , Burma, India, Afghanistan, Palestina, dan sebagainya. Siapa yang dapat membantu mereka dan menjaga martabat mereka yang digambarkan oleh Islam sebagai lebih berharga dari emas? Siapa yang akan menjawab teriakan para saudara kami yang dianggap sebagai najis?

Hal ini membuat saya menyadari lebih dari sebelumnya mengenai kebutuhan mendesak untuk mendirikan kembali Khilafah? Karena hanya Khalifah lah yang bisa menerapkan sistem Islam yang sesungguhnya yang akan menghargai martabat kaum wanita sebagai suatu kewajiban Islam. Hanya Khilafah yang akan menerapkan hukum-hukum Islam yang akan menjaga kehormatan kaum wanita dan memobilisasi tentara untuk melindungi kita, seperti yang kita lihat berkali-kali sepanjang sejarah Islam: Nabi (SAW) yang kita cintai sebagai seoang pemimpin negara Islam di Madinah mengusir seluruh suku Bani Qaynuqa setelah salah satu dari mereka melecehkan kehormatan seorang wanita Muslim. Khalifah Mu’tashim Billah yang segera menanggapi tangisan seorang wanita Muslim yang diserang oleh tentara Romawi dengan mengirimkan pasukan besar untuk memerangi Roma dan melindungi kehormatan wanita itu.

Tapi sebagai seorang wanita Muslim di Inggris, hal ini juga membuat saya menyadari pentingnya berdiskusi dengan non-Muslim yang kita kenal untuk menghilangkan ide-ide yang salah yang mereka miliki tentang Islam dan kaum Muslim. Pada hari itu, meskipun suami saya sangat marah, dia tetap mencoba untuk membicarakannya dengan wanita yang telah menyerang saya dengan keseriusan atas apa yang telah terjadi, ketika dia menjawab “tetangga saya adalah orang Pakistan” dan “apakah kamu menentang salib?” Namun, ada banyak non-Muslim pada hari itu yang datang untuk memberikan dukungan kepada kami dan bahkan menegur wanita itu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya berdiskusi dengan kaum non-Muslim di masa-masa sulit ini.

Saya tidak berharap pengalaman ini akan terjadi pada siapa pun; karena hal ini sangat memalukan dan menjengkelkan. Tapi sebagai wanita muslim kita perlu mempersiapkan diri! Kita jangan pernah merasa aman dan terlindungi sebagai wanita Muslim yang tinggal di Inggris selama kita hidup di bawah sistem yang menerima kebencian terhadap kaum Muslim dan Islam sehingga kita akan selalu hidup di bawah bayang-bayang potensi penyalahgunaan wewenangnya. Realitas di Inggris sedang berubah karena lebih banyak hal terjadi di seluruh dunia, dimana para politisi dan media secara terbuka menjelek-jelekkan Islam, dan Eropa memiliki kecendrungan kelompok kanan yang jauh lebih besar. Hal ini akan meningkatkan kesalahpahaman masyarakat terhadap Islam sehingga juga meningkatkan kemungkinan serangan seperti yang saya alami.

Selain itu, sifat hukum sekuler adalah bahwa hak-hak kami sebagai kaum minoritas dapat diambil pada setiap contoh yang terjadi seperti yang kita lihat dengan niqab dan larangan jilbab di Perancis, Belgia dan negara-negara Eropa yang sekuler liberal lainnya. Kita perlu secara serius menyadari bahwa satu-satunya negara yang akan memungkinkan kita untuk mempraktekkan keimanan kita, memenuhi semua kewajiban Islam kita, dimana kita dapat mengenakan pakaian Islami dalam lingkungan yang aman adalah Khilafah. Jadi sebagai wanita Muslim yang tinggal di Inggris, kita perlu meningkatkan upaya untuk membangun sistem ini di dunia Muslim, mendiskusikan urgensinya dengan teman-teman dan keluarga, dan tidak membiarkan kenyamanan negara ini mengalihkan perhatian atau mengalihkan kita dari memenuhi kewajiban kita kepada Sang Pencipta (SWT).

Nabi (SAW) bersabda, “Imam adalah perisai dimana orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung.” (Muslim)(rz/Sumber : http://www.hizb.org.uk/current-affairs/letter-from-a-htb-reader-attacked-for-my-hijab )

6 comments

  1. sungguh kejam tindakan orang orang sekuler itu Allah SWT tidak tidur & Allah akan menurunkan azab yang amat pedih,dan saya yakin umat islam di muka bumi ini kelak akan mengibarkan bendera kemenangan nya.

  2. Zulkarnain Al Idrus

    MENGINGATKAN KITA KEPADA KEDURHAKAAN KAUM KAUM PEMBANGKANG DIZAMAN DAHULU.
    KAUM NUH, AD, TSAMUT, DLL YANG MENENTANG KEBENARAN DAN BERTINDAK TIDAK LOGIS.
    WAJAH WAJAH MEREKA PASTI TIDAK BEDA DENGAN WAJAH WAJAH KAUM LUTH ITU DI NEGERI INGGERIS ITU.

  3. Sistem Sekuler-Demokrasi memang Cacat, tak layak untuk mengatur manusia yang waras ! Tak heran demokrasi, sekuler hanya menghasilkan kerusakan, hipokrit, kebodohan … peradaban setara dengan binatang!

  4. semoga ketabahan dan istiqomah selalu mengiringi hamba2Nya, dan mengganti semua sistem yang rusak dengan KHILAFAH ISLAMIAH

  5. allahu akbar…..!!!!!
    khilafah….khilafah…..khilafah…..

  6. Iwan Gunawan

    Wahai kaum muslimin kita Istikomah saja kepada Allah SWT.
    Keparat-keparat Inggris, Amerika Serikat dan Israel itu akan cepat mendapat balasan dari Allah SWT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*