Bogor, HTI Press. 1.500 kaum muslimin yang terdiri atas bapak – bapak, ibu – ibu dan anak-anak memadati tugu kujang, jalan raya pajajaran. Mereka hadir dalam aksi HTI Kota Bogor bersama ormas-ormas Islam se kota Boogor memprotes dan mengutuk keras film Innocence of muslim yang menghina Rasulullah SAW.
Ketua Lajnah Faaliyah DPD HTI kota bogor, M Irfan mengajak para peserta untuk menunjukkan kecintaan kepada Rasul SAW. “Setiap hari di dalam sholat kita senantiasa bersyahadat, bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasulllah, utusan Allah. Jadi, Allah pencipta manusia telah memuliakan Beliau,” tegasnya. Oleh karenanya, menurut M Irfan adalah tidak layak jika ada orang yang melecehkan dan menghina Rasulullah. “Kita harus memprotes dan mengutuk keras setiap hal yang menghina Rasul,” serunya. M Irfan juga menyerukan kaum muslimin untuk menyatukan kekuatan mendirikan Daulah Islam. “Karena hanya dengan Daulah Khilafah saja, persoalan penghinaan terhadap Nabi bisa diselesaikan dengan tuntas. Sebab hanya Khilafahlah yang akan menyerukan seruan jihad memerangi setiap individu dan negara yang berniat dan melakukan tindakan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Beberapa pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan ‘Curse Humiliation Toward Our Apostle PBUH’, ‘America Is Responsible of Islamophobia Massively In West’, dan sebagai simbolis kemarahan, bendera AS diturunkan dan diganti dengan bendera Islam, bahkan ada pengunjuk rasa yang menginjak injak bendera AS.
“Kami mengutuk pembuatan dan penyebarluasan film yang sangat menghina kehormatan Rasul SAW ini, mengutuk pemerintah AS yang dengan sengaja membiarkan begitu saja film ini dibuat dan disebarluaskan, menuntut sutradara dihukum”, kata Gus Uwik, Ketua DPD II HTI Kota Bogor.
Menurutnya, dalam pandangan Islam hanya satu, yakni hukum mati pada sutradara pembuat film tersebut, selain itu, HTI juga menyerukan kepada pemerintah untuk bersikap tegas dalam membela kehormatan Rasul dengan memprotes keras atau kalau bisa membuat ancaman serius kepada AS.
Ia juga mengatakan, menolak doktrin atas nama kebebasan berpendapat, HAM dan demokrasi untuk dijadikan alasan menghina Rasul, serta menyerukan kepada umat Islam untuk merapatkan barisan, bahu-membahu membela kehormatan Rasul. “Berjuang bersama menegakkan Khilafah, institusi negara yang nantinya akan secara tegas mengobarkan jihad bagi pihak manapun yang menghina Rasul”, tegas Gus.
Dikatakannya, pihaknya menuntut, kalau berpahaman kebebasan jangan melecehkan dan mengutuk dengan keras apa yang dilakukan warga AS dan meminta kepada pemerintah AS atau pihak yang dapat mengeksekusi orang tersebut untuk menghukum mati kepada sutradara film tersebut, sebagaimana yang ada dalam hukum islam.
“Dari sisi pemerintah Indonesia, kami menuntut untuk melakukan ekspresi kemarahannya, kalau perlu dengan nota keberatan dan nota protes sekeras-kerasnya. Dan Saya menyerukan negeri-negeri Islam, ketika nabinya dilecehkan, tolong kirimkan pasukannya untuk mengeksekusi sutradara itu”, paparnya. [mnr]