Komitmen Ulama Kab. Bandung dalam Penegakkan Khilafah, Di Salah Satu Pesantren Terbesar di Indonesia
Pesantren Al-Basyariyah, Kab. Bandung (HTI ).- Lebih dari 1000 Ulama dan undangan lainnya se-Kab.Bandung menegaskan komitmennya berjuang bersama HTI untuk menegakkan Syariah dan Khilafah. Sejak Ahad (16/9) pagi, mereka memadati Aula Ponpes al-Basyariyah, Cigondewah Hilir, Margaasih, Kab Bandung. Mereka berkumpul dalam rangka memenuhi undangan dari DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kab. Bandung dalam acara Liqa Syawal Ulama 1433 H. Acara tersebut mengangkat tema “Peran Ulama dalam menegakkan Khilafah, Model Negara yang Menyejahterakan”.
Dalam sambutannya, Ketua DPD II HTI Kab. Bandung Ust.Asep Darkiman menyatakan bahwa segala keterpurukan yang menimpa umat Islam saat ini tidak lain karena umat Islam tidak menjalankan syariat Islam dan tidak memiliki benteng yang melindunginya,yakni Khalifah yang menjalankan sitem Khilafah Islamiyyah. Akan tetapi,“ hadirnya ribuan ulama yang mendukung perjuangan menegakkan Syariah dan Khilafah pada hari ini menjadi bukti bahwa perjuangan ini sudah mencapai tahap akhir, dan Insya Allah tidak lama lagi akan segera terwujud,” katanya, sembari disambut teriakan takbir dari para peserta.
Sementara itu, Ust. Farid Wadjdi dari DPP HTI dalam pemaparan materinya menyampaikan tentang peran ulama dalam perjuangan menegakkan Khilafah. Ia menyampaikan bahwa sejak zaman dulu ulama senantiasa berada dalam garis terdepan dalam memperjuangkan Khilafah. Bahkan menurutnya, “Setelah Khilafah diruntuhkan Musthafa Kemal Attaturk la’natullah pada tahun 1924, perwakilan Ulama Indonesia dari Muhammadiyyah, NU dan Syarikat Islam ikut menghadiri Kongres yang dilaksanakan di Mesir untuk menegakkan kembali Khilafah yang telah runtuh”. Hal ini menurutnya adalah bukti bahwa Ulama sejak dulu memberikan kepedulian yang tinggi terhadap kewajiban menegakkan Khilafah.
Ia menambahkan bahwa memang hal tersebutlah yang semestinya dilakukan ulama saat ini. “Ulama bukan hanya gelar, tapi mewarisi fungsi Rasul dulu yang hidupnya dihabiskan untuk memperjuangkan Islam. Maka begitulah seharusnya yang dilakukan Ulama, yakni berjuang meninggikan Agama Allah dengan menegakkan Syariah yang hanya akan terwujud dalam bingkai Khilafah” katanya.
Acara Liqa Syawal Ulama yang juga diselenggarkan HTI di 42 kota dan kabupaten di Indonesia ini juga menghadirkan perwakilan Ulama Kab. Bandung yang menyampaikan endorsment untuk meneguhkan komitmen para Ulama untuk berjuang bersama menegakkan Syariah dan Khilafah. Mereka antara lain Mama Abdul Halim dari Pangalengan, Ust.Muhammad Sobana dari Ciparay dan KH Hidayat Hafidzi dari Rancaekek. Mereka sepakat, bahwa Khilafah adalah satu satunya solusi yang akan mengangkat kemuliaan umat Islam.
Mendukung Perjuangan Intelektual Tanpa Kekerasan
Buya Drs. KH Saeful Azhar, pendiri dan sesepuh Ponpes Al-Basyariyah yang merupakan salah satu pesantren terbesar dan terbaik di Indonesia ini sangat menyetujui langkah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir yang menurutnya berbeda dengan yang dilakukan gerakan yang lain. Hizbut Tahrir memperjuangkan Islam dengan dakwah, intelektualitas bukan dengan kekerasan, ujarnya. Buya Saeful Azhar yang juga turut menyimak jalannya acara juga mempersilahkan jika Hizbut Tahrir kedepan ingin mengadakan acara yang sama di Pesantrennya. Bahkan Buya mengatakan “Saya juga menginginkan para santri Al-Basyariyah mengikuti kegiatan tersebut, supaya “tersetrum” semangatnya, pungkasnya.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan tim pelantun syair dari syabab HTI Kab.Bandung yang dipimpin oleh Habib Umar. Acara ini akhirnya ditutup sekitar pukul 12 dengan do’a yang dipimpin oleh KH.Abdussyukur Shalih (fam)