Silaturahmi Akbar HTI: Ulama CIanjur Turut Dukung Perjuangan HTI

HTI Press. Ahad (16/9) Hizbut Tahrir Indonesia Cianjur Sukabumi menghelat acara akbar, silaturahmi keluarga besar HTI 1433 H dengan tema “peran tokoh dan umat dalam menegakkan khilafah, Negara ideal yang menyejahterakan. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara Liqo Syawal Ulama 1433 H yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia mulai tanggal 1 – 29 September 2012. Alhamdulillah acara yang diselenggarakan di gedung As-Sakinah berlangsung sukses dan lancar. Gedung yang hanya menampung 1000 orang ini, penuh sesak dihadiri 1200 orang ulama dan tokoh umat di sekitar wilayah Cianjur dan Sukabumi.

Tepat pada pukul 08.00 WIB kaum muslimin dan muslimah sudah mulai menyemut di sekitar tempat acara.  Mereka berdatangan mulai dari pinggiran Samudera Hindia Belanda sampai Kaki Gunung Gede, Gunung Pangrango dan Gunung Salak. Bahkan di antara mereka ada yang menginap di sekitar tempat acara agar bisa mengikuti acara tepat waktu. Mereka datang baik secara individu maupun rombongan mulai dengan berjalan kaki, bersepeda motor, naik angkot maupun menggunakan bis besar.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB. Dipandu oleh dua orang MC yang energik ust. Ilman Silanas dan ust. Abu Junnah. Mereka berdua menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada para hadirin dan tidak lupa ajakan takbir bersama.  Yang disambut dengan gemuruh oleh para peserta. Kemudian dibuka dengan pembacaan surat al-fatihah dan pembacaan ayat suci al quran yang dilantukan oleh ust. Luqmanul Hakim. Acara juga dimeriahkan dengan senandung syair Qasidah Burdah dan Yaumun Nashr yang dibawakan oleh 3 orang syabab HTI Cianjur ust. Supriyadi, ust. Dede dan ust. Dodi, dan tidak lupa Penayangan film-film dokumenter capaian dakwah HTI.

Seperti acara liqo syawal ulama di tempat lain, acara ini juga disiarkan secara langsung ke seluruh dunia secara live streaming. Acara terus sambung menyambung dengan kalimatut taqdim yang disampaikan oleh ust. Denial, beliau menyampaikan perjuangan khilafah adalah fardhunya dan fardhu, dan peran ulama dan tokoh umat sangat penting untuk menjelaskan urgensi dari perjuangan penegakan khilafah. Kewajiban khilafah bukan hanya tugas HTI tapi juga tugas seluruh kaum muslimin bisa jadi khilafah belum tegak karena belum seluruh kaum muslimin mendukung perjuangan ini.

Suasana semakin hangat ketika Ust. Rohmat S Labib menyampaikan tausyiahnya tentang pentingnya kewajiban khilafah agar kita terhidar dari dosa mati jahiliyah dan dosa hidup dalam sistem jahiliayah. Dan ajakan kepada para hadirin untuk berjuang bersama-sama dengan HTI agar terhindar dari dosa-dosa itu.

Para ulama dan tokoh juga tidak ketinggalan menyampaikan testimoni. Ust. Ridwan  (sesepuh ulama dari Cianjur menambahkan, umat islam bukan hanya wajib taat dengan syariat Islam tapi juga wajib kufur terhadap aturan selain aturan Islam, karena kalau belum seperti itu  berarti baru mukmin untuk dirinya sendiri. Bahkan beliau menyatakan orang yang belum menjalankan syariat Islam dinyatakan sebagai syaithon. Belau menyitir beberapa ayat Qur’an diantaranya 2:256, 05:65.

Abah Hideung, salah seorang pengurus pesantren An Nizhom Cicurug pada kesempatan yang sama juga menambahkan. Orang yang berpaling dari berjuang dijalan Allah, orang yang berpaling dari penerapan syari’ah Islam, dan orang yang memisahkan hukum hukum Islam dinyatakan sebagai murtad. Beliau menyitir Surat Al Maidah ayat 54, beliau juga mengingatkan bahwa khilafah sebentar lagi akan berdiri menggantikan dominasi Amerika Serikat dan sekutunya. Di akhir testimoni beliau membacakan syair khusus untuk syabab HTI dan para pejuang khilafah untuk tetap istiqomah dan optimis di jalan dakwah.

Sebagai pembicara terakhir adalah ustadz Abdul Latif yang menyampaikan seruan HTI kepada Para Ulama, beliau menyatakan wajibnya sikap tunduk dan taat kepada syariah Islam tanpa terkecuali dan  kewajiban khilafah. Kewajiban yang paling wajib bagi seluruh muslimin dan tidak ada khilaf. Karena khilafah adalah  thoriqoh menerapkan seluruh hukum Islam, mulai sistem sanksi, pemerintahan, ekonomi, politik militer, politik luar negeri. Bila tegak khilafah semua bisa ditegakkan, dan bila tanpa itu semua hukum terlantar.

Beliau mengingatkan bahaya ketiadaan khilafah dengan menyitir hadits tentang akan lepasnya hukum-hukum Islam mulai dari pemerintahan hingga sholat. dan bahaya tidak adanya lagi perisai atau pelindung darah, harta, dan kehormatan umat karena ketiadaan khilafah sebagai perisai. Maka keberadaan khilafah tidak boleh kosong lebih dari 3 hari 3 malam, sebagaimana pemahaman para sahabat Nabi saw.

Untuk tegaknya khilafah diperlukan Jamaah yang  benar dan ikhlas dalam berjuang serta  tidak bisa sendiri-sendiri. Peranan ulama dan tokoh sangat diperlukan perjuangan ini. Karena itu beliau mengajak kepada para ulama mengambil bagian lebih, karena ulama adalah hamba Allah yang punya kelebihan dari sisi ilmu dan ketaqwaaan. ulama juga warasatul an-biya.  Umat akan segera mengikuti apa kata ulama, bila ulama menyatakan sifilis haram dan hukum kufur maka umat akan mengikutinya, bila ulama menyatakan umat wajib berjuang demi tegaknya syariah  maka umat akan  mengikutinya. Bila ulama mengatakan umat islam harus bersatu maka umat akan bersatu. Dan bila menyatakan hanya khilafah satu-satunya solusi maka pasti umat juga akan mengikutinya. Di akhir, beliau memohon kepada Alloh agar hadirin  istiqomah dalam perjuangan dan  semoga kita bisa menyaksikan tegaknya khilafah. Acara diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh ust. Hisyam Waliyudin. Setelah selesai acara para pembicara dan peserta terlihat penuh semangat dan optimis untuk berjuang demi tegaknya syari’ah dan khilafah.[]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*