HTI Press. Sudah merupakan rutinitas tahunan bagi Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjar untuk berkumpul bersama bersilaturrahim setelah Ramadhan apalagi tahun ini Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjar mengkhususkan untuk menyelenggarakan pertemuan besar pada bulan syawal dengan para Ulama, Asatidz, Tokoh Masyarakat dan Para Muhibbin serta seluruh pendukung penegakan Syariah dan Khilafah se-Kota Banjar dalam bentuk silaturrahim Akbar keluarga besar Hizbut Tahrir pada Ahad (9/9) di Gedung Graha Banjar Idaman.
Acara yang mengambil tema “Peran Ulama dalam Menegakkan Khilafah Negara Ideal Yang Menyejahterakan” ini diikuti lebih dari 1000 peserta yang hadir di Graha Banjar Idaman dari pukul 08.30-11.30. adapun acara yang dikemas apik oleh Pembawa acara Ustad Herry Suparman yang juga sebagai Ketua Laznah Khusus Ulama se-Priangan Timur turut menghadirkan pembicara dari DPP HTI Pusat yaitu Ust. Yasin Muthohar sebagai bentuk penghormatan HTI pada Liqo Syawal Ulama (LSU) sekota banjar kepada para hadirin.
Sebagai pembuka acara di mulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Ust. Dadan Ramdani yang dilantunkan dengan murottal. Para hadirin juga disuguhkan dengan lantunan pembacaan syair perjuangan yang menyeru untuk menyatukan kekuatan ummat islam dan ungkapan kegembiraan ketika khilafah tegak nanti yaitu syair Jamaah dan Khilafah dalam bahasa arab dan diikuti oleh para peserta sebagai bentuk ungkapan yang menggambarkan tentang pentingnya jamaaah yang memperjuangkan penyatuan ummat dalam bingkai khilafah.
Sambutan ketua DPD II HTI Kota banjar sebagai kalimatu takdzim yang disampaikan ust Tazudin Al Habsy mengajak para ulama untuk berperan semakin aktif dalam mempercepat opini wajibnya menegakkan khilafah, serta memberikan dukungan kepada hizbut tahrir dalam memperjuangkan tegaknya Khilafah. Ust. Tazudin juga mengajak agar para ulama untuk terus memperjuangkan syariah dan khilafah “kami mengajak semua hadirin yang ada disini untuk senantiasa berjuang dan memberikan peran aktif agar opini penegakkan khilafah semakin menyebar di masyarakat dan para ulama sekalian tetap istikomah dalam memperjuangkan tegaknya syariah dan khilagfah bersama HTI” ujar tazudin
Silaturrahim akbar yang dilaksanakan di Gedung mewah Kota Banjar dikemas dengan beberapa tayangan multimedia tentang perjuangan Hizbut Tahrir dalam menegakkan Syariah dan Khilafah di seluruh dunia sebagai bentuk capaian HTI dan rencana kedepan dalam memperjuangkan khilafah.
Kalimatul hikmah LSU yang di pandu host Ust Agus Al Fath meampilkan pembicara dari DPP HTI Pusat Ust Yasin Mutthohar menyampaikan problematika ummat islam dan wajibnya penegakkan khilafah bagi ummat islam. “Pertemuan ini adalah momen yang sangat penting karena sedang membicarakan sebuah kewajiban yang sangat besar yaitu kewajiban menegakkan syariah dan khilafah, oleh karena itu ulama pewaris nabi adalah ulama yang sampai detik ini memperjuangkan semua kewajiban yang ditegaskan dalam alqur’an dan sunnah agar di tegakkan terutama penegakkan Syariah dan Khilafah” Ujar Yasin.
Liqo Syawal yang berjalan dengan lancar dan aman juga menampilkan kalimat dukungan dari para ulama kota banjar dalam memperjuangkan Khilafah tampil diantaranya diantaranya Kyai Kartono dari Banjar yang pernah menjalani hidup di pesantren ini menyampaikan bahwa umat muslim senantiasa harus terus berupaya memiliki keinginan untuk memperjuangkan agama ALLAH dengan syariat-Nya dan Hizbut Tahrir selama ini tetap konsisten memperjuangkan islam.
Di akhir penyampaiannya Ulama yang bersahaja ini menyatakan “ Penegakkan Syariat Islam itu adalah kewajiban seluruh kaum muslim dan peran ulama harus menjadi tonggak perjuangan karena ulama yang benar itu adalah ulama yang hanya takut kepada ALLAH SWT “
Penyampaian dukungan selanjutnya adalah Kyai Sofyan Ruskandar Ulama muda kharismatik yang berasal dari daerah Purwaharja Kota Banjar ini menjelaskan bahwa setiap permasalahan umat muslim yang terjadi selama ini adalah akibat dari ditinggalkannya syariat islam. Beliau juga menjelaskan bahwa melalui Hizbut Tahrir beliau telah mendapatkan pencerahan mengenai pemahaman islam secara menyeluruh, karena umat islam saat ini telah merasa sempurna melaksanakan ibadah padahal masih ada ibadah lain yang sangat penting yakni menegakkan syariat islam secara kaffah.
Dengan gayanya yang kharismatik beliau menekankan bahwa “ Jangan pernah mengharapkan kebahagiaan dan kemuliaan selama aturan ALLAH atau syariat islam masih ditiinggalkan dan belum ditegakkan secara kaffahdan tidak ada lagi cara untuk menegakkannya kecuali dengan adanya Daulah Khilafah Islamiyah “
Kalimah terakhir yaitu Kyai Afifudin Ulama yang enerjik dan penuh ketegasan dalam orasinya ini mengungkapkan tidak ada kepentingan yang paling besar selain kewajiban menegakkan syariat islam dan khilafah islamiyah, Islam itu fitrah, syariat itu fitrah maka mengkajinya adalah sebuah kewajiban Diakhir orasinya ulama yang berasal dari Langensari Kota Banjar ini mengajak kepada hadirin untuk mendukung perjuangan Hizbut Tahrir sekecil apapun dalam menegakkan syariat islam karena Hizbut Tahrir berjuang hanya untuk kepentingan umat yang menyampaikan kesiapannya berjuang bersama hizbuttahrir dalam meneggakkan Khilafah “Kami siap memberikan dukungan dan ikut berjuang bersama HTI dalam menegakkan Syariah dan Khilafah, dan akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan HTI dalam memperjuangkannya” tegas Afifudin.
Acara dilanjutkanjuga pembacaan seruan resmi Hizbut Tahrir Pasca romadhon yang dibacakan oleh ust Sulthonudin. Selanjutnya di tutup dengan do’a oleh Kyai Harwan dan ramah seluruh keluarga besar Hizbut Tahrir Indonesia Kota Banjar.[]