Aparat Intelijen Otoritas Memusuhi Islam dan Rakyat Palestina

Aparat intelijen di kota Tulkarem melakukan penangkapan terhadap Syaikh Ibrahim Abu Umar, seorang anggota Hizbut Tahrir di depan tokonya di pusat kota, di tengah kemarahan yang besar dari masyarakat.

Di mana sekelompok pasukan (aparat keamanan) yang menyebut dirinya aparat intelijen datang ke tempat tersebut, kemudian mengepung tempat itu dengan provokatif, dan menangkap Syaikh Ibrahim Abu Umar.

Tindakan brutal otoritas dan aparat keamanannya, hari demi hari semakin menegaskan permusuhannya terhadap Islam dan rakyat Palestina. Penagkapan seorang pengemban dakwah di antara para syabab (aktivis) Hizbut Tahrir, tidak lain adalah, bahwa otoritas dan aparat keamanannya sangat memusuhi Islam dan para pengemban dakwahnya.

Sehingga, klaim “kebebasan berekspresi” yang selama ini dinyanyikan oleh otoritas, hanyakah kebohongan semata. Sementara prakteknya, maka inilah yang menegaskan bahwa mereka tidak mengerti apa-apa selain politik represif. Mereka tidak mengindahkan pelajaran dari revolusi, dan mereka tidak mampu mengakomodasi perubahan yang terjadi di tengah-tengah umat, di mana umat telah menghancurkan penghalang ketakutan, bahkan umat telah berani melawan para penguasa zalim dan otoriter sekalipun.

Sesungguhnya, penangkapan, pemutusan mata pencaharian, penindasan dan pelecehan tidak akan menghalangi para syabab (aktivis) Hizbut Tahrir untuk terus terang dalam mengatakan kebenaran, serta membongkar pengkhianatan dan persekongkolan otoritas dan aparat intelijennya yang begitu memalukan di depan Yahudi. Otoritas benar-benar telah memilih perbuatan yang hina itu. Sementara kami menegaskan bahwa Allah tidak akan menyakiti para wali-Nya. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT berfirman: Siapa saja memusuhi para wali-Ku, maka Aku mengumumkan perang dengannya…

Orang-orang yang beriman tidak akan melecehkan agamanya. Allah SWT pemilik kekuasaan di langit dan di bumi. Allah memuliakan siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan menghinakan siapa saja dikehendaki-Nya.  Dan telah tiba saatnya orang-orang yang beriman mendapatkan kemuliaan, sebaliknya orang-orang yang kafir dan para pengkhianat memperoleh kehinaandan. Dan ketika itulah, orang-orang yang zalim itu akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali (pal-tahrir.info, 19/09/2012).

One comment

  1. Zulkarnain Al Idrus

    APA KIRA KIRA SEMACAM DENSUS 88 DI INDONESIA? HAMPIR TIDAK BEDA DENGAN PARA PENJAHAT PEJABAT DI INDONESIA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*