Aksi Damai HTI Kota Banjar : Hukum Mati Penghina Nabi !!!

HTI Press. Ahad (23/09) HTI DPD II Kota Banjar melakukan aksi damai terkait pembuatan film innocence of muslims yang menghinakan dan melecehkan Rasulullah Muhammad SAW, aksi damai ini menggunakan konvoi kendaraan bermotor yang diikuti oleh ratusan anggota HTI beserta elemen ummat yang sudah terkontak dan para simpatisan. Acara dimulai dengan serentak selepas melaksanakan shalat dzuhur dari setiap masing – masing kecamatan (Banjar, Purwaharja, Pataruman, Langensari) tiap wilayah melaksankan konvoi didaerahnya sampai pelosok sebagai pemanasan, kemudian akhirnya berkumpul bersama di halaman Masjid Agung Kota Banjar untuk melakukan shalat ashar berjamaah.

Selepas shalat Ashar, massa kemudian berkumpul di alun – alun Kota Banjar untuk mengikuti aksi selanjutnya yaitu Orasi penentangan film Innocence of Muslim oleh para orator dari Aktivis HTI dan tokoh masyarakat sehingga  alun-alun kota banjar dipenuhi oleh ratusan kendaraan bermotor yang berderet rapi seolah-olah tidak ada ruang kosong di alun-alun untuk para penghina nabi muhammad.

Dalam memulai acara MC Ust Agus Alfath dibacakanlah lantunan ayat suci al qur’an oleh Ust. Dadan Ramdhani, yang menggambarkan dalil-dalil tentang kebencian orang-orang yahudi dan nasroni kepada Umat Islam. kemudian dilanjutkan dengan orasi.

Adapun orasi pertama dari Ustadz Yoyo, beliau pimpinan PERSIS Kota Banjar. Dalam orasinya beliau menyampaikan bahwa kemunduran umat islam saat ini adalah dikarenakan tidak lagi berpegang teguh terhadap Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, selain itu ketidakberdayaan umat islam juga diakibatkan oleh semakin terpecah belahnya umat islam oleh pengaruh pemahaman–pemahaman sesat orang–orang kafir.”Ummat islam sekarang ini mundur karena mereka tidak lagi berpegang teguh pada tali alloh I’tishhom bihablillah yang mengakibatkan umat islam terpecah-pecah, dan menjadikan kemunduran kepada umat islam sendiri karena di jejali pemikiran barat yang menyesatkan” tegas Ust Yoyo

Orasi yang kedua disampaikan oleh ustadz. Ibnu Aziz Fathoni, beliau menyerukan pentingnya umat islam memiliki sebuah institusi pemerintahan yakni Daulah Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh seorang Khalifah, Amirul Mukminin sebagai pelindung dan penjaga kemuliaan Islam, nama baik Baginda Rasulullah Muhammad SAW serta umat islam secara meyeluruh. “Wahai Kaum muslimin penghinaan terhadap nabi kita ini akibat tidak adanya institusi kaum muslimin yaitu daulah khilafah yang akan menjadi penjaga kehormatan Alloh, Nabi Muhammad dan Ummat Islam”

Selain itu juga beliau menyampaikan bahwa ada 2 ( dua ) hal yang menjadikan umat islam lemah, tak berdaya, terpecah belah, terhinakan, dan dilecehkan. Dua hal itu yakni pertama ketiadaan seorang pemimpin umat islam, seorang khalifah dalam sebuah institusi pemerintahan yakni Daulah Khilafah Islamiyah, kedua umat islam saat ini masuk ke dalam pengaruh agama baru, agamanya setan berbentuk sebuah nama yakni Hak Asasi Manusia ( HAM ). Atas nama HAM dengan seenaknya melakukan kebebasan–kebebasan termasuk kebebasan berekspresi dengan menghinakan manusia yang Agung Rasulullah Muhammad SAW. Diakhir orasinya beliau menyeru untuk menghancurkan dan membuang jauh–jauh pemahaman orang–orang kafir seperti HAM, Sekularisme, Liberalisme dan Demokrasi, karena semuanya menyesetkan umat islam, selain itu sudah saatnya kita mengkoreksi sejauh mana dan dimana letak keimanan kita jika kita hanya berdiam diri dari peristiwa yang menyakitkan umat islam di seluruh dunia ini. “Kita selama ini dibodohi dibodohi oleh munculnya agama baru yaitu HAM –hak asasi manusia- yang di bangga-banggakan kaum barat dan menjadi senjata mematikan kepada umat islam dengan standar gandanya, sehingga merusak dan meracuni pemahaman umat islam” tegas ust Ibnu.

Setelah orasi dilanjutkan dengan aksi teatrikal yang menggambarkan kewajiban hukuman secara syariat terhadap siapa saja yang menghina dan melecehkan Rasulullaa Muhammad SAW. Dalam aksi tersebut digambarkan 2 orang algojo dan 1 orang pelaku yang digambarkan sebagai sang sutradara film innocence of muslims Sam Bacile  yang akan dihukum mati dengan cara di pancung.

Rangkaian acara selanjutnya yaitu pembacaan Pernyataan Hizbut Tahrir Indonesia Tentang Film Innocence Of Muslims yang sangat menghina Nabi Muhammad SAW yang dibacakan oleh Ketua DPD II HTI Kota Banjar Ustadz Tasudin Al Hasby. Diakhir rangkaian aksi, acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Ustadz Sulthon.

Orasi yang dimulai pukul 15.00-16.20 dilanjutkan dengan konvoi kendaraan bermotor yang mengambil rute mengitari kawasan Kota Banjar secara bersama sama sehingga memberikan pemandangan yang sangat menakjubkan dan luar biasa yaitu dengan begitu panjangnya barisan kendaraan peserta konvoi. Aksi ini pun mendapat antusias dan perhatian khusus dari kalangan masyarakat yang menyaksikan disepanjang perjalanan, sehingga membuat kesan dan harapan besar bahwa aksi ini adalah bukan sekedar aksi semata tetapi benar–benar atas dorongan keimanan seorang muslim, selain itu semoga aksi ini juga merupakan bagian dari pengopinian kepada umat bagaimana pentingnya penegakkan syariat islam dan sebuah institusi islam yakni Daulah Khilafah Islamiyah sebagai pelindung kehormatan islam, Rasulullah dan Umat islam secara menyeluruh.

Konvoy berakhir ketika menjelang waktu maghrib di halaman kantor DPD II HTI Kota Banjar kemudian dilanjutkan shalat maghrib secara berjamaah, setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib.[] AkurHNA

Aksi Konvoy

Aksi Theatrikal membawa penistaan sutradara Sam Bacile

Aksi Theatrikal membawa penistaan sutradara Sam Basil

Aksi Theatrikal membawa penistaan sutradara Sam Basil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*