Bogor. Sekjen Masyarakat Cinta Bogor [MCB], Faisal mengatakan, “Kami terkejut sekaligus heran, kok HTI sebagai ormas Islam mau berkunjung ke kami, ormas yang Nasionalis. Ada apa gerangan?” HTI menurut pandangan Pak Faisal cukup vokal dalam menyampaikan aspirasi umat Islam. Selain itu HTI juga sebagai leader dalam menyikapi dan menyalurkan aspirasi umat Islam. “Ini bisa terlihat dari gerak cepat teman-teman HTI menyikapi muncul film “Innocence of Muslims” yang menghina serta melecehkan Nabi Muhammad SAW,” imbuhnya. Oleh karena itu, Pak Faisal berharap agar HTI bisa bersinergi dengan MCB dalam ikut berperan serta dalam upaya memperbaiki Kota Bogor dan perilaku pejabatnya.
Kunjungan yang berlangsung pada hari Jum’at [21/9] di kantor MCB ini diterima langsung oleh Ketua MCB, Bapak Bagus beserta seluruh jajaran pengurusnya. Selanjutnya Ketua HTI Kota Bogor, Gus Uwik menjelaskan tentang Aktivitas HTI, visi-misi dan peran yang bisa di lakukan HTI, khususnya di kota Bogor dalam menyikapi persoalan-persoalan yang sedang ramai dan menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
Hizbut Tahrir menurut Gus Uwik adalah partai politik internasional yang bertujuan membebaskan umat dari penyembahan selain kepada Allah, beralih semata-mata menyembah kepada Allah. Oleh karenanya landasan gerak HTI senantiasa berbasis Aqidah Islam. Karena Islam adalah aturan hidup (way of life) bagi manusia, yang memberi panduan halal-haram perbuatan seseorang. “Dan yang perlu di pahami disini adalah HTI tidak hanya bergerak dalam permasalahan keagamaan semata, akan tetapi juga memperhatikan persoalan politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya, termasuk permasalahan keamanan dan pemerintahan. Namun itu semua tentu harus berstandar kepada Islam bukannya yang lain,” terang Gus Uwik.
Indonesia semakin tahun semakin diambang kehancuran. Ketika era Soekarno, Indonesia di bawa ke arah Komunis. Namun tatkala era Soeharto, Indonesia di bawa ke arah Kapitalis. Di jaman reformasi Indonesia di bawa ke arah yang lebih liberal lagi. “Sumber daya alam, tambang Emas, dan segala yang terkandung di perut bumi indonesia ini, di keruk habis dan di jarah oleh asing dengan dalih swastanisasi,” terang Gus Uwik.
Oleh karena itu, Indonesia harus diselamatkan dari jurang kehancuran. “Disinilah kenapa HTI mengusung tema besar ‘Selamatkan Indonesia dengan Syariah’,” jelas Gus Uwik lagi. Dengan syariah Islam dalam bingkai sistem Khilafah maka segala kekayaan yang dijarah oleh swasta dan asing ini akan direbut kembali untuk dikelola sendiri dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Selanjutnya M. Irfan (Ketua LF HTI Kota Bogor) menjelaskan bahwa dakwah yang dilakukan HTI dengan pemikiran, politis dan tanpa kekerasan. “HTI dalam menerima kekuasaan nanti tidak akan dengan jalan menggulingkan kekuasaan dengan cara-cara kudeta ataupun pertumpahan darah. Metoda perjuangan HTI adalah melalui jalan “an-Thariqul Ummah” yakni berjuang mengganti sistem bobrok dengan syariat Islam bersama umat,” jelas M Irfan. Namun walau HTI berjuang secara sistemik dan visioner, HTI tidak mengesampingkan permasalahan yang ada di kota bogor. “Dalam silahturahmi inilah kami ingin memberikan kontribusi perubahan agar Kota Bogor menjadi lebih baik, tentu berdasarkan standar Islam,” imbuh M Irfan. Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, Pengurus MCB berharap walaupun HTI punya visi dan misi yang sangat jauh ke depan, HTI bisa bersinergis dalam segala hal terkait dengan persoalan ke-Bogoran. [] Firman