Dalam sejumlah pernyataan, maka ini adalah pernyataan terkuat tentang dukungan Iran terhadap rezim Basyar al-Asad. Penasehat Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran untuk Urusan Luar Negeri, Ali Akbar Velayati mengatakan bahwa Presiden Suriah Basyar al-Asad “akan memukul mundur pemberontakan yang melawannya, serta akan terwujud kemenangan atas Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dalam sebuah langkah, yang pada saat yang sama itu akan menjadi kemenangan bagi Iran.”
Velayati mengatakan dalam pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Republik Iran (IRANA): “Kemenangan pemerintah Suriah atas oposisi di dalam negeri, dan atas Amerika Serikat, serta pendukung keduanya, yaitu Barat dan sebagian negara Arab adalah kemenangan bagi Republik Iran.”
Velayati, mantan menteri luar negeri dari negaranya itu mengklaim bahwa “posisi pemerintah Suriah kokoh dan stabil, sehingga beberapa pemboman dan pembunuhan tidak akan dapat menjatuhkan rezim.”
Meskipun ada kemajuan yang dibuat oleh kelompok revolusi atas wilayah, dan dominasinya atas tempat-tempat yang luas, yang kemudian dikenal sebagai “daerah-daerah yang dimerdekakan”. Namun Velayati mengatakan bahwa “berbagai serangan yang dilancarkan oleh kelompok oposisi Suriah baru-baru ini tidak melemahkan pemerintah Suriah, yang kemenangannya adalah hal yang pasti.”
Pernyataan Velayati tersebut dikeluarkan sehari setelah peringatan dari Menteri Luar Negeri AS bahwa Iran tidak akan ragu untuk mendukung rezim Asad yang merupakan sekutunya sampai akhir, dan pengumuman tawaran Washington yang jumlahnya mencapai 45 juta dolar sebagai bantuan untuk kelompok oposisi Suriah.
Iran menganggap rezim Suriah—di samping “Hizbullah” Lebanon—sebagai bagian dari “poros perlawanan dan oposisi” untuk melawan pengaruh “Israel” dan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Oleh karena itu, Teheran benar-benar telah mendukung upaya Basyar al-Asad untuk memadamkan kekuatan revolusi yang terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan pasukan reguler Suriah. Sementara dunia masih tidak bergerak melihat pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh rezim Basyar al-Asad terhadap rakyat dan warga sipil Suriah.
Bahkan Teheran berusaha mati-matian untuk mendukung rezim sekutunya, Basyar al-Asad, dimana Teheran tengah ketakutan bahwa keberhasilan kelompok revolusi Suriah akan dampak serius baginya.
Berbagai laporan senada dari sejumlah media dan kelompok-kelompok oposisi Suriah menegaskan bahwa Iran membantu Asad secara militer, dan bahwa unsur-unsur pasukan Garda Revolusi Iran mendukung pasukan Basyar dan para milisinya di daerah dalam negeri Suriah, serta unsur-unsur Hizbullah Lebanon.
Komandan Garda Revolusi Iran, Muhammad Ali Ja’fari, pada tanggal 16 bulan ini mengakui akan keberadaan unsur-unsur dari pasukan Garda Revolusi Iran di dalam Suriah untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Suriah.
Ja’fari mengatakan, dalam pernyataan pertama yang serupa untuk komandan senior militer Iran, bahwa Iran “mungkin akan terlibat secara militer dalam konflik di Suriah ketika akhir-akhir ini Suriah menghadapi serangan.”
Juga terbongkar melalui laporan intelijen Barat bahwa Iran baru-baru ini “menggunakan pesawat sipil untuk mengangkut pasukan dan sejumlah besar senjata melalui wilayah udara Irak ke Suriah untuk membantu Asad.”
Para pengamat melihat bahwa pemerintah Nuri al-Maliki (seorang Syiah) yang merupakan sekutu kuat Iran tidak akan ragu-ragu untuk memberikan dukungan apapun bagi Iran dengan membuka wilayah udara, atau perbatasan darat untuk pengiriman pasukan dan senjata ke rezim Basyar al-Asad (islammemo.cc, 30/9/2012).