Jakarta. Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman mengaku tidak kaget dengan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebutkan 44 kader parpol terjerat kasus korupsi dalam semester pertama 2012. “Tidak aneh!” tegasnya kepada mediaumat.com, Sabtu (6/10) melalui pesan singkat.
Yahya menegaskan hal itu terjadi bukan semata-mata kesalahan individu tetapi sistem yang diberlakukan memiliki pengaruh yang lebih besar bahkan boleh dikatakan sebagai sumber masalahnya. “Sumber masalahnya adalah sistem politik demokrasi yang mahal,” ungkapnya.
Maka bila ingin membasmi korupsi tidak cukup hanya memperbaiki individu, sistem politik yang berbiaya tinggi ini pun harus ditinggalkan. “Tinggalkan! Politisi dan pemerintah yang bersih hanya bisa diwujudkan dengan syariah dalam naungan khilafah,” pungkasnya.
Sebelumnya, ICW mencatat ada 44 kader parpol terjerat kasus korupsi dari Januari – Juni 2012. Sebanyak 21 orang berasal dari kalangan atau mantan anggota dewan di pusat maupun di daerah, 21 orang dari kepala daerah atau mantan dan dua orang pengurus partai. (Mediaumat.com, 6/10/2012)