Saat ini terdapat sekitar 75 ribu pengungsi internal (IDP) di negara bagian Myanmar Rakhine, meningkat dari perkiraan awal pemerintah sekitar 50 ribu pengungsi pada Juni.
Juru bicara Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa Bangsa (UNHCR) Adrian Edwards mengatakan kepada wartawan, bahwa ada kebangkitan kekerasan di negara bagian Rakhine Myanmar barat pada awal Agustus, di mana lebih dari 4.000 orang mengungsi setelah rumah mereka dibakar.
Edwards mengatakan saat ini ketenangan yang rapuh telah kembali, namun situasi masih tetap tegang karena gerakan pengungsi masih dibatasi di bagian-bagian negara bagian itu.
Pemerintah mencegah beberapa warga desa pergi ke tempat kerja dan pergi ke pasar, mengakses pasokan makanan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Dia mengimbau lagi untuk akses kemanusiaan yang lebih besar dan dukungan yang akan diberikan kepada penduduk desa.
“Kami berharap bahwa dengan memberikan bantuan di tempat asal, lembaga-lembaga kemanusiaan dapat membantu mencegah perpindahan lebih jauh dan membuat intervensi yang dapat memfasilitasi pada akhirnya para pengungsi kembali,” katanya. (mediaindonesia.com, 6/10/2012)