Mengukir Mimpi Besar, Menjawab Tantangan Global

HTI Press. Dibuka dengan pekikan takbir “Allahuakbar!! Allahuakbar!! Allahuakbar!! Mahasiswa baru genggam dunia Allahu Akbar”. Islamic youth motivation training mahasiswa baru 2012 dengan tema “Mengukir mimpi besar, menjawab tantangan global”  training khusus mahasiswi yang diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia kota Metro dilaksanakan pada hari Ahad (7/10).  Mahasiswa baru adalah salah satu fase yang sangat krusial yang dialami oleh seorang pemuda. Mahasiswa baru akan menghadapi kultur baru yang berbeda dengan yang biasa mereka temui ketika mereka menjadi pelajar SMA. Dengan demikian harus ada sebuah bimbingan kepada mereka untuk bisa menghadapi tantangan-tantangan yang ada di dunia kampus, sehingga mereka bisa menjadi  mahasiswa yang siap berkarya.

Aula Dinas Pendidikan kota Metro dipadati 78 peserta mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Metro seperti Universitas Muhammadiyah Metro, STAIN Jurai Siwo Metro, Akbid Wira Buana. Selama training berjalan antusias peserta semakin terlihat ketika dibuka oleh Aminah sebagai moderator dan kemudian dilanjutkan dengan membacakan aturan training dengan permainan. Trainer pertama, Ary Vitrianingsih menyampaikan tema “mengukir mimpi besar”, yang  memberikan gambaran kepada peserta bahwa sebelum mimpi besar sebagai seorang muslim, kita harus memahami hakekat kita sebagai manusia dan patut kiranya kita bangga sebagai seorang muslim karena memang Allah sudah jelaskan bagaimana manusia digambarkan sebagai umat yang terbaik (QS. Ali Imran: 110).

Eka salah satu peserta training memberiakan respon yang sangat bagus dengan mengatakan bahwa “sesungguhnya saya menyadari bahwa saya sebagai manusia tidaklah selamanya hidup dan ada yang namanya proses pertanggung jawaban namun saya binggung harus saya mulai dari mana dengan kondisi yang saat ini serba sulit dengan lingkungan yang tidak islami”.

Trainer kedua, Tiah Hapsari (mahasiswa pasca sarjana Jurai Siwao Metro).  “ingatlah dengan visi dan misi anda ada di kampus, bahwa sesungguhnya anda sekalian ada di kampus dalam rangka untuk mendapatkan ilmu yang kemudian itu akan diberikan  umat, jika anda sekalian masih mendapat predikat permisif, pragmatis, hedonis bagaimana mungkin anda bisa memberikan kemaslahatan bagi umat, untuk itu anda harus ganti predikat anda menjadi pejuang, pemimpin, penerus, penggerak” kita sebagai agent of change menghadapi tantangan yang ada di depan mata tentu tidak bisa kita diam, segera bergerak lakukan perubahan”.

Eka dari Akbid Wira Buanda  mengatakan “ketika saya mendaftar masuk ke perguruan tinggi yang saya tahu bahwa saya menjadi mahasiswa yang baik dan benar, belajar yang baik, tanpa saya memahami bahwa mahasiswa adalah sebuah agent of change”. Acara ditutup dengan pembagian doorprize dan foto bersama.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*