Tipu Daya GKI Kuningan Membangun Gereja

GKI mengelabui masyarakat dengan menyebut pembangunan gereja itu sebagai pembangunan TK dan TPA.

Lagi-lagi orang-orang Gereja Kristen Indonesia (GKI) bikin ulah. Belum lama kasus GKI Yasmin memperdaya masyarakat Bogor, kini giliran GKI melakukan hal yang sama terhadap masyarakat di Desa  Purwawinangun,  Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Mereka pun tertipu dengan pembangunan gereja berlantai empat di Jl Siliwangi itu.

Aliansi Masyarakat Muslim Kuningan Totong Heriawan menyatakan, penipuan itu dilakukan oleh kacung-kacung GKI. Mereka menyampaikan dan meminta dukungan kepada masyarakat Muslim untuk mendirikan TK dan TPA.

”Siapa pun akan mengira bahwa yang dimaksud TK adalah Taman Kanak-kanak dan TPA adalah Tempat Pendidikan Al-Quran,“ jelas Totong kepada Media Umat.

Akan tetapi terangnya, yang dimaksud TK adalah Tempat Kebaktian dan TPA adalah Tempat Pendidikan Al-Kitab. “Kok ada ya agama yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya?” tanyanya.

Totong menjelaskan, dari cara tersebut banyak yang sudah terjebak dan mereka berhasil mengumpulkan dukungan 82 warga untuk perizinan pembangunan gereja tersebut.

Merasa tertipu, sekitar 20 orang menyatakan mencabut dukungan pendirian gereja yang pernah diberikannya. Masyarakat Muslim Kelurahan Purwawinangun pun mengumpulkan  ribuan tanda tangan penolakan warga atas rencana pendirian gereja tersebut.

“Masyarakat Muslim Kelurahan Purwawinangun telah mengirimkan surat kepada Bupati Kabupaten Kuningan tentang penolakan pembangunan gereja tersebut,” imbuhnya.

Dari hasil verifikasi yang dilaksanakan oleh tim gabungan dari Departemen Agama Kab. Kuningan, FKUB Kab Kuningan, pihak Kecamatan Kuningan dan Kelurahan Purwawinangun, terbongkarlah akal-akalan dan manipulasi data oleh GKI tersebut. “Ya serapi-rapinya membungkus bangkai, bau busuknya tercium juga,” tuturnya.

Totong menuturkan, tidak berhenti sampai di situ, GKI Kuningan kembali mengirim surat kepada Bupati Kabupaten Kuningan memohon bantuan untuk rencana pelaksanaan sosialisasi relokasi rumah ibadah gereja GKI Kuningan. “Setelah gagal dengan tipu daya yang pertama, mereka terus berusaha dan membuat tipu daya lainnya,” paparnya

“Kami tidak ingin peristiwa GKI Yasmin di Bogor terjadi di sini. Segala upaya kami kerahkan untuk membendung lebih awal sebelum izin mereka keluar. Dan kami tahu orang-orang Nasrani akan melakukan segala tipu daya sampai kita masuk ke agama mereka,” terangnya kepada Media Umat.  (mediaumat.com, 18/10/2012)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*