HTI Press. Kelompoki/individu penghina Nabi terus melakukan penistaan terhadap simbol dan kesucian umat Islam. Ini bukan kali terakhir mereka melakukan hal ini. atas nama hak asasi manusia dan kebebasan mereka bebas melakukan pelecehan bahkan penistaan terhadap agama ini. salah satunya film innocence of muslims. Mereka tidak terima Nabi SAW dihina dan dinistakan. Wajar jika kaum muslimin marah. Emang harus marah, ketika Nabi yang dihormati, dimuliakan, dicintai dan ditauladani dilecehkan oleh orang-orang kafir.
Namun sementara itu para penguasa muslim justru tak bereaksi apa-apa. Mereka lebih disibukkan untuk menenangkan rakyatnya, dengan dalih mereka minta rakyat jangan terpancing emosinya. Sebagai kepala Negara yang memiliki kekuasaan, mereka tak bertindak apapun untuk menjaga kehormatan dan kemuliaan Nabi SAW dan Islam.
Oleh karena itu Ust. Fathiy Syamsuddin Ramadlan an-Nawiy menegaskan bahwa Kemarahan umat terhadap penghinaan Nabi tidak boleh berhenti sampai aksi dan demostrasi. Kemarahan umat harus diarahkan untuk berjuang menegakan khilafah. Disinilah urgensi wajibnya kaum muslimin bersatu dalam naungan Daulah Khilafah. Hanya dengan khilafah, syariah islam bisa dilaksanakan secara kaffah. Dengan khilafah pula kaum muslim akan kembali memiliki izzah (kemuliaan) sebagai khair ummah.
“hanya KHilafah Yang Akan Mencegah dan Menghukum Para Penghina Nabi” tema ini yang diangkat dalam kajian bulanan Dirosah Syar’iyah Khas (21/10) jam 20-00 s.d 23.00 di Masjid As-Syuhada – Cikampek. Kegiatan ini diselenggarakan oleh HTI DPC Cikampek. Alhamdulillah hadir 70 orang undangan yang terdiri dari ulama, asatidz dan para pemuda pejuang khilafah.[]