Pada tanggal 18/10/2012, Perdana Menteri entitas Yahudi Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dirinya mengadopsi proyek Levy, yang menganggap Tepi Barat sebagai wilayah bukan pendudukan (tanah milik Israel), dan tengah menyempurnakan melegitimasi hukum terhadap pusat-pusat pemukiman yang kacau, yaitu pada saat pemerintah mengeluarkan rencana terperinci untuk membangun 800 unit rumah di atas tanah di Tepi Barat. Pengumuman Perdana Menteri Yahudi ini bertepatan dengan pengumumannya tentang pemilihan umum awal pada 22 Januari tahun depan.
Perlu diketahui bahwa target proyek Levy sekarang adalah menganeksasi 12% dari wilayah barat al-Jidar ke dalam wilayah entitas Yahudi, di samping menganeksasi al-Quds (Yerusalem), dan menganeksasi lebih dari 28% dari luas wilayah al-Aghwar.
Dengan langkah ini entitas Yahudi membuyarkan kemungkinan pembentukan negara Palestina di Tepi Barat, dan dengan demikian menghilangkan semua kemungkinan damai bagi entitas Yahudi di wilayah tersebut. Sehingga hal ini membuka jalan untuk membuat orang-orang yang berharap kemungkinan pembentukan negara Palestina, sebagai langkah pertama untuk Pembebasan Palestina sesuai gambaran mereka; serta membuat mereka putus asa dan kembali memikirkan bagaimana Pembebasan Palestina seperti yang diperintahkan oleh Tuhan.
Sungguh dalam hal ini, Yahudi telah menciptakan kondisi untuk menghancurkan rumahnya dengan tangannya sendiri dan tangan orang-orang beriman. Langkah entitas Yahudi ini merupakan pukulan bagi proyek Amerika untuk menyelesaikan masalah Timur Tengah yang terkait dengan pembentukan negara Palestina di samping entitas Yahudi (kantor berita HT, 24/10/2012).