Presiden Otorita Palestina Mahmud Abbas pada tanggal 19/10/012 mengungkapkan pada surat kabar Yahudi “Yedioth Ahronoth” dengan mengatakan: “Meskipun negosiasi berhenti dan pemukiman memburuk, koordinasi keamanan dengan Israel tetap berlangsung setiap jam dalam seminggu.”
Namun ia mengeluh kepada surat kabar itu tentang “Ketidakpedulian yang ditunjukkan oleh Israel, padahal semua yang dilakukannya adalah demi Israel. Dalam hal ini, Netanyahu berhasil meyakinkan mereka bahwa rakyat Palestina bukan mitra. Bahkan ia berhasil dalam menghancurkan solusi dua-negara.” Abbas mengungkapkan tentang kesepakatan pertukaran beberapa pemukiman dengan luas lahan yang sama dari wilayah 48.
Abbas mengatakan: “Sekarang saya bisa mengungkapkan bahwa kami sepakat kehadiran pasukan NATO yang dipimpinan Amerika untuk masuk ke dalam sejauh sepuluh kilometer dari Tepi Barat guna mencegah kekerasan.”
Dalam sebuah wawancara surat kabar Yahudi dengannya di kantor pusat di Ramallah, Abbas menekankan bahwa “Ia memahami sensitivitas Israel terhadap masalah keamanan, dan ia bersedia untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah keaman itu.”
Ia mengatakan kepada koresponden koran Yahudi: “Ia tidak mengancam dengan melakukan intifadhah (perlawanan) ketiga, sebab kembali pada aksi terorisme tidaklah cukup.” Bahkan ia mengatakan kepada koresponden itu: “Tanyalah pada kepala dinas keamanan Anda, niscaya Anda akan mendengar kata-kata positif tentang koordinasi keamanan antara kami yang belangsung setiap jam selama tujuh hari dalam seminggu.”
Oleh karena itu, Presiden Otoritas Palestina menegaskan bahwa misi otoritas adalah bekerja siang dan malam untuk menjaga keamanan entitas Yahudi, bahkan sekalipun jika entitas Yahudi tidak peduli dengan pelayanan besar yang dipersembahkan oleh Abbas dan otoritasnya ini. Sebab merupakan kebiasaan Yahudi yang dikenal sebagai entitas yang suka mengingkari kebaikan dari orang lain. Sehingga seberapapun yang dilakukan Abbas dan lainnya, maka jangan berharap akan menerima penghargaan apapun dari mereka, justru pada akhirnya mereka akan melemparkannya ke jalan, atau mereka akan menyingkirkannya dengan racun atau dengan lainnya.
Dengan ini Abbas telah mengungkapkan sendiri persetujuannya terhadap pendudukan Barat yang dipimpin oleh Amerika dengan membolehkan pasukan mereka berada di Tepi Barat untuk mencegah setiap aktivitas jihad apapun yang ia sebut kekerasan, yang akan menggoyang entitas Yahudi, atau menggoyang pengaruh Barat. Sehingga dengan demikian, Abbas telah menyiapkan pendudukan tentara salib baru untuk Palestina, di samping pendudukan Yahudi (kantor berita HT, 24/10/2012).