HTI Press, Semarang. Agar Islam dapat dibuktikan menjadi rahmatan lil alamin, maka Islam harus diterapkan secara kaffah, utuh, tidak sepotong-sepotong. Penerapan Islam secara utuh ini membutuhkan institusi yang dapat menerapkannya, yaitu Khilafah Islamiyah. Demikian disampaikan Abdulah IAR, Ketua DPD I HTI Jateng dalam Dialog Publik bertajuk “Menebar Islam Rahmatan Lil ‘Alamin” digelar di Aula Masjid Agung Jawa Tengah pada Ahad (21/10).
Acara yang diselenggarakan oleh Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma JT) ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Laode M. Kamaluddin, MSc, M.Eng, Ph.d (Ketua Forum Rektor Indonesia), Ir. Abdullah IAR, MT (Ketua HTI Jateng), Saroni Asikin (Wartawan Suara Merdeka) dan KH. Ubaidullah Shodaqoh, SH (Pengasuh PP Al Itqon Semarang). Dialog public yang dihadiri sekitar 100 peserta aktivis remaja Islam di Semarang, membahas bagaimana Islam dapat menjadi rahmatan lil Alamin.
Ubaidillah Shodaqoh dalam paparannya menyampaikan bahwa Islam rahmatan lil alamain tanpa pemahanan yang sepotong-sepotong. Kemudian Abdullah IAR menegaskan bahwa yang lebih penting lagi tidak boleh Islam diterapkan sepotong-sepotong. Rahmat itu akan penuh dirasakan jika Islam diterapkan secara kaffah.
Sedangkan Laode kamaludin menyampaikan bahwa Islam adalah sebuah system. Hal ini juga ditegaskan kembali oleh Abdullah IAR dengan mengiyakan Islam sebagai sebuah system. Maka penerapannyapun harus dengan system. Bayangkan sebuah sebuah mobil yang hanya kemudinya saja, atau hanya bannya saja, atau hanya knalpot saja, tentu tidak akan berarti sebuah monil dengan segala kemanfaatannya. Begitu pula Islam yang sebuah system harus secara sepenuhnya diterapkan dengan kaffah oleh institusi yang benar yaitu Daulah Khilafah Islamiyah. []Sugi/Brojo/I’lamy Semarang