Hizbut Tahrir
Indonesia
PERNYATAAN
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Tentang
AKSI SOLIDARITAS MUSLIM ROHINGYA
Diberitakan, kaum muslimin di wilayah Rakhine atau Arakan, Burma, kembali mengalami pembantaian. Menurut data resmi pemerintah, 67 orang telah tewas dalam kerusuhan terbaru tersebut dalam beberapa hari terakhir ini. Menurut juru bicara pemerintah negara bagian Rakhine seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (27/10/2012), hampir separuh korban jiwa adalah wanita. Menurut badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bentrokan terbaru itu menyebabkan sekitar 3.200 orang mengungsi ke tempat-tempat pengungsian di Sittwe, ibukota Rakhine yang dikelola PBB. Tambahan 2.500 orang lainnya dikabarkan tengah dalam perjalanan.
Setelah puluhan tahun mengalami diskriminasi, kaum muslim Rohingya yang sejatinya telah tinggal di wilayah Rakhine atau Arakan sejak abad ke 8, kini tidak punya negara atau stateless. Pemerintah Burma terus melakukan tindakan dzalim: membatasi gerak muslim Rohingya, tidak memberi hak atas tanah, pendidikan dan layanan publik. Membuat mereka terpaksa lari ke berbagai wilayah seperti Bangladesh, Malaysia atau Thailand. Diperkirakan ada lebih dari 500 ribu orang yang tinggal di negara tersebut. Menurut UNHCR, sekitar satu juta orang muslim Rohingya kini terpaksa hidup di luar Myanmar, tapi belum ada negara ketiga yang bersedia menerima mereka secara permanen.
Dengan semua kebijakannya itu, tak dapat ditutupi, pemerintah Burma memang berniat untuk menghabisi muslim Rohingya (muslim cleansing). Hal itu tampak jelas dari pernyataan Presiden Myanmar, Thein Sein, bahwa Myanmar akan mengirim kaum Rohingya pergi “jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka”. Bagi Thein Sein yang tega bertindak kejam kepada rakyatnya sendiri itu, hanya ada dua solusi untuk muslim Rohingya: tinggal di kamp pengungsi atau dideportasi.
Kenyataan di atas tentu amat memilukan. Muslim Rohingya adalah bagian tak terpisahkan dari umat Islam dunia yang saat ini berjumlah lebih dari 1,5 miliar orang. Bagaimana mungkin umat Islam yang demikian banyak itu tidak mampu melindungi saudaranya yang sedang teraniaya hebat. Dimana izzah atau kemuliaan umat? Fakta ini, bersama dengan penderitaan serupa yang dialami oleh umat Islam di Pattani, Thailand Selatan, Moro, Philipina Selatan serta Irak, Afghanistan dan Palestina, menunjukkan satu hal: umat Islam lemah tak berdaya setelah payung dunia Islam, daulah Khilafah, runtuh pada 1924.
Berkaitan dengan hal itu, maka Hizbut Tahrir Indonesia pada Rabu, 31 Oktober 2012, melakukan Aksi Solidaritas Muslim untuk Rohingya di depan Kedubes Myanmar di Jakarta, dan menyatakan:
- Mengutuk keras tindak kekerasan, penghancuran properti milik muslim Rohingya, pembantaian dan pengusiran yang dilakukan oleh ekstrimis Budha, didukung oleh para pendeta dan pemerintah Burma terhadap muslim Rohingya di wilayah Arakan, Burma, sebagai perbuatan biadab. Tindakan seperti itu tidak sepantasnya dilakukan oleh manusia yang beradab.
- Mendesak kepada pemerintah Burma segera menghentikan tindakan biadab itu. Dan menghentikan juga segala kebijakan yang bertujuan untuk membersihkan keberadaan muslim Rohingya dari wilayah Arakan. Muslim Rohingya yang telah ada di wilayah Arakan berbilang abad lebih dulu dari pada negara Birma mestinya diakui sebagai penduduk sah wilayah itu dengan segala hak-haknya.
- Mendesak kepada pemerintah Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, untuk melakukan tindakan efektif agar kekejaman itu tidak terus berlanjut. Juga memberikan perlindungan semestinya kepada para imigran asal Rohingya yang tiba di wilayah Indonesia.
- Menyerukan kepada umat Islam di manapun berada, bergerak bersama-sama melakukan aksi Solidaritas untuk Muslim Rohingya dalam segala bentuknya. Lebih jauh diserukan kepada umat untuk dengan sungguh-sungguh, saling bahu membahu, berjuang bersama-sama bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah. Hanya dalam naungan daulah Khilafah saja 1,5 miliar umat Islam bisa bersatu dan menjadi kuat, sehingga perlindungan terhadap harkat dan martabat umat Islam di berbagai wilayah, termasuk kepada muslim Rohingya, juga bisa dilakukan dengan nyata. Dan kedzaliman serupa tidak terjadi lagi. Insya Allah.
Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal mawla wa ni’man nashiir.
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismailyusanto@gmail.com