Mediaumat.com. Jakarta. Kunjungan Presiden SBY ke Inggris selain sebagai bentuk pemborosan APBN, tetapi juga sebagai bentuk pengkhianatan. “Karena dalam kunjungan itu, SBY menyerahkan tambang gas Blok Tangguh ke Inggris,” ujar Arim Nasim kepada mediaumat.com, Sabtu (3/11) melalui pesan singkat.
Ironis, ungkap Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI, PLN mengalami inefisiensi hingga puluhan trilyun lantaran tidak mendapatkan pasokan gas sementara gas yang melimpah diserahkan ke asing.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Indonesia menerapkan sistem demokrasi yang memberikan legitimasi bagi penguasa untuk berkhianat dengan menyerahkan sumber daya alam kepada asing.
“Saatnya ganti rezim dan sistem khianat ini dengan menegakkan syariah dan khilafah,” tegas Arim. Menurutnya, dalam sistem khilafah, negara diharamkan menyerahkan tambang gas dan sumber daya alam lainnya yang berlimpah itu, kepada swasta apalagi asing.
Seperti diketahui, BP Migas telah memberi izin ke British Petroleum sebagai operator Blok Tangguh, diumumkan Perdana Menteri David Cameron setelah bertemu dengan SBY di Inggris.[] Joko Prasetyo
apa maunya bapak satu ini !!