“Peran Ibu dalam Mencetak Generasi Cerdas Berkualitas”

HTI Press. Kapitalisme…hancurkan! hancurkan! hancurkan!, lantang suara Ustadzah Nunung Purwaningsih SE. selaku pembicara pertama mampu menggetarkan hati para peserta diskusi interaktif. Kali ini MHTI DPD II Tanjung Pinang menggelar diskusi interaktif yang mengangkat tema Peran Ibu dalam Mencetak Generasi Cerdas Berkualitas di Aula kantor gubernur Kepulauan Riau. Acara tersebut dihadiri tidak kurang dari 85 peserta dari berbagai kalangan, antara lain ibu rumah tangga, guru, praktisi kesehatan, mahasiswa, dosen, dan ibu-ibu dari berbagai majlis taklim kota Tanjung Pinang.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan membangun kesadaran umat Islam khususnya para muslimah tentang pentingnya peran ibu dalam mencetak generasi dambaan umat. Sebagai pembicara I, Ustadzah Nunung Purwaningsih SE. membeberkan fakta bahwa akar permasalahan rusaknya generasi kita saat ini adalah diterapkannya sistem kapitalisme di segala lini kehidupan, baik di level individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Kapitalisme telah melahirkan generasi eror alias generasi yang jauh dari kriteria berkualitas, antara lain bermental keras (tempramental cenderung anarkis), hedonis, pesimis, dan malas. Sang ibu yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya justru melimpahkan peran dan tugasnya kepada pengasuh anak dan televisi  karena sang ibu minim ilmu atau sibuk bekerja di luar rumah mengejar materi dan eksistensi diri.

Solusi Islam dalam menuntaskan permasalahan rusaknya generasi saat ini dipaparkan oleh pembicara II, Ustadzah Justina Maha SE. Dalam pandangan Islam, ibu menduduki peran mulia yaitu pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, ibu wajib memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut. Seorang ibu wajib memiliki ketaqwaan yang tinggi, pengetahuan yang luas tentang metode dan teknis mendidik anak secara Islami, memiliki kesadaran bahwa anak adalah aset masa depan umat, dan seorang ibu harus memiliki kesadaran politik Islam, karena ibu adalah bagian dari masyarakat yang wajib berdakwah di tengah masyarakat.

Para peserta turut aktif berpartisispasi dalam acara ini dengan bertanya kepada narasumber, mulai dari bagaimana membentuk anak yang percaya diri sampai mengusulkan diadakannya majlis ta’lim remaja dan majlis ta’lim bapak-bapak karena urusan mendidik tidak cukup di tangan ibu saja. Memang benar, tidak terhenti sampai pada peran ibu saja, tugas mencetak generasi cerdas berkualitas dambaan umat melibatkan peran masyarakat dan negara. Untuk itu, dibutuhkan lingkungan dan sistem yang menerapkan aturan Islam secara total dan menyeluruh. Hanya dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah lah generasi cerdas berkualitas akan terwujud. Seperti lantunan lagu sarat pesan yang dinyanyikan anak-anak kami di tengah acara ini, ayo… umi sholihah… mari susun barisan… perkokoh iman, amal dan Islam, taati syariah… tegakkan khilafah!.[]

One comment

  1. lia wulandari

    MHTI bersama ibu-ibu Tanjung Pinang siap mencerdaskan diri dan generasi dengan Islam ideologis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*