Guru Penyelamat Generasi

HTI Press. Klaten, Ahad, 18 November 2012  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Klaten mengadakan acara saresahan guru muslimah dengan tema “Guru Penyelamat Generasi”, dengan pembicara Ustadzah Dasih Widowati, S.Pd dan Ustadzah Anis Sulistyawati, S.Pd. Acara ini dilaksanakan di Arena Kuliner Klaten, dan dihadiri oleh sekitar 21 guru dari berbagai instansi sekolah antara lain, SMP, SMA dan SMK se-Kabupaten Klaten. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memahamkan guru mengenai peradaban Islam mencetak generasi berkualitas dan peran strategis guru dalam menyelamatkan generasi bangsa.

Diawali pemutaran multimedia mengenai peradaban Islam dalam mencetak generasi yang berkualitas. Ustadzah Anis Sulistyawati, S.Pd menyampaikan bahwa peradaban Islam menjadi mercusuar peradaban dunia mandiri, kuat, besar dan terdepan hal ini telah terukir dalam sejarah peradaban Islam mampu melahirkan generasi berkualitas. Tetapi pada faktanya sekarang, generasi sekarang jauh dari harapan Islam. Dimana pergaulan bebas, tawuran, miras, putus sekolah, hidup tanpa arah dan hal ini telah menjakit ibarat penyakit menular yang terus berkembang.

Pembicara ke dua, Ustadzah Dasih Sidowari, S,Pd memaparkan, bahwa potret buram itu bukan hanya berbagai kenakalan remaja saja, tetapi juga terjadi pada dunia pendidikan Indonesia. Dimana biaya pendidikan yang mahal, terjadi kapitalisasi/swastanisasi instansi-instansi pendidikan, kualitas hasil pendidikan rendah, tujuan pendidikan lebih banyak berorientasi pada pencapaian materi, adanya kebijakan-kebijakan yang menimbulkan kesenjangan (sertifikasi guru, BHP, BHMN, MBS) dan diperparah dengan sering berganti-gantinya kurikulum. Semua masalah potret buram yang terjadi pada anak didik dan dunia pendidikan sekarang ini berakar kapitalisme-Sekuler. Dari system kapitalisme itulah menimbulkan gaya hidup hidonistik, liberalistic dan materistik dimana hal ini merupakan warisan kolonial penjajah yang ingin dipertahankan untuk melanggengkan hegemoninya di negeri-negeri muslim termasuk di Indonesia. Ustadzah Dasih juga menegaskan bahwa buramnya dunia pendidikan yang dialami oleh bangsa Indonesia tidak lain juga karena adanya intervensi asing dalam penentuan kebijakan terkait system pendidikan di Indonesia.

Diakhir sesi penyampainnya ustadzah Dasih Widowati, S.Pd, mengemukakan akan pentingnya peran guru dalam mengembalikan peradaban Islam dalam mencetak generasi berkualitas. Guru merupakan posisi yang mulia, mampu mengembalikan generasi untuk memahami hakikat keberadaannya sebagai hamba Allah SWT, menjadi suri tauladan bagi generasi dalam berpikir dan berbuat dengan landasan aqidah Islam, serta mampu menyadarkan generasi dan masyarakat bahwa untuk memujudkan negara yang mandiri-kuat dan terdepan adalah dengan peradaban Islam dalam wadah pemerintahan Khilafah Islamiyah. Dan ustadzah Dasih mengajak peserta yang datang untuk menunjukan perannya sebagai guru yang aktif dalam mengambalikan aktivitas perubahan menuju kebangkitan umat serta terlibat aktif dalam menyebarluaskan pemikiran-pemikiran Islam sebagai suatu system kehidupan yang sempurna untuk menjadi aturan dan tatanan kehidupan yang kaffah.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*