Liqa’ Muharram 1434 H: “Mubalighah dan Umat Berkomitmen Memuliakan Perempuan dan Generasi”

Kantor
Juru Bicara Muslimah
Hizbut Tahrir Indonesia

Nomor:45/PN/11/12
Jakarta, 17 November 2012/ 3 Muharram 1434 H

Liqa’ Muharram 1434 H

“Mubalighah dan Umat Berkomitmen Memuliakan Perempuan dan Generasi”

 

Rasulullah SAW diutus dengan membawa agama Islam yang agung ini tidak untuk disambut hanya dengan lisan saja, melainkan untuk diterapkan kepada umat manusia di muka bumi ini. Untuk itu, diperlukan sebuah negara yang akan menegakkan semua ketentuan Islam dan menerapkan semua hukumnya. Yakni sebuah negara yang bersungguh-sunguh mewujudkan kesejahteraan, berjihad untuk  menegakkan keadilan, dan menyebarkan kebaikan ke seluruh penjuru dunia. Negara itu adalah daulah Islamiyah yang merupakan model terbaik negara untuk menyejahterakan sekaligus memuliakan semua rakyat. Tegaknya daulah Islamiyah di Madinah bahkan menjadi momentum sejarah yang menandai babak baru kehidupan umat Islam. Bahkan di masa Khalifah Umar bin Khattab ditetapkan sebagai patokan awal penanggalan Hijriyah.

 

Ketika negara tersebut tidak ada lagi, maka kewajiban seluruh kaum muslimin untuk menegakkannya kembali. Tiadanya negara yang menerapkan seluruh syariat ini mengakibatkan umat Islam jatuh pada derajat kehidupan yang buruk, miskin dan terhina.  Dan para mubalighah yang memiliki kelebihan ilmu syariah diantara kebanyakan umat harus berperan lebih besar untuk upaya tersebut. Karena mubalighah meyakini bahwa tegaknya kembali daulah Islamiyah Khilafah Rasyidah ala minhajin nubuwwah adalah kewajiban sekaligus janji Allah (fardlun wa wa’dun).

          وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ    

dan untuk yang demikian itu hendaknya semua orang berlomba-lomba”

 

Liqa Muharram 1434 H yang  akan menjadi agenda maraton mubalighah di kota-kota besar di Indonesia ini menunjukkan  komitmen kuat mubalighah bersama umat yang dibimbingnya untuk bersungguh-sungguh memuliakan kaum perempuan dan generasi dengan berjuang menegakkan kembali khilafah rasyidah. Untuk itu Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:

  1. Para mubalighah adalah rujukan atas persoalan-persoalan umat. Dengan posisi strategis ini, selayaknya menjadi sosok pionir perubahan,  mengajak dan memimpin umat untuk berjuang bersama meraih kemuliaan. 
  2.  Para mubalighah telah membimbing kaum perempuan dalam perannya  sebagai ibu pengatur rumah tangga (umm wa rabbatu bayt). Seyogyanya dilanjutkan dengan membina mereka agar menjadi ibu pencetak para pahlawan dan pendidik generasi (ummahat  al abthal wa murabbiyat al ajyal).
  3. Para mubalighah  hendaknya tidak membatasi penyampaian dakwah  hanya pada hukum Islam yang khusus bagi perempuan terutama tentang akhlaq dan ibadah saja. Semestinya hukum Islam disampaikan  secara utuh dan menyeluruh meliputi sistem politik dan ekonomi, kebijakan dalam dan luar negeri, kebijakan pendidikan, sistem moneter, dan hukum-hukum umum lain.

 

Hanya dengan inilah para mubalighah dan umat yang dibimbingnya siap terlibat melakukan aktifitas politik berupa sira’ul fikri, kifah as siyasi dan tabanni mashalih al umat. Aktifitas politik inilah yang akan menghantar kaum muslimin memiliki kekuatan politik Islam dan Khilafah Islamiyah akan segera tegak kembali.

 

 Sejak saat ini marilah kita serukan bersama-sama.. Kezaliman dan ketidakadilan tidak akan hilang, hak-hak perempuan tidak akan kembali, kemuliaan dan kebaikan tidak akan terjamin, kecuali oleh daulah al-Khilafah yang memerintah dan memutuskan perkara dengan syariah Allah. Daulah al-Khilafah itu telah sedemikian dekat. Maka lihatlah jalan kebenaran dan bergabunglah dengan para pejuang umat dalam Hizbut Tahrir untuk tegaknya daulah Khilafah Islamiyah.

 

 

 

 

Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah

Hp: 08123037573 Email: iffahrochmah@gmail.com

Jakarta, 17November 2012/

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*