HTI Press. Bandung- Dalam sejarah kembangkitan Indonesia, catatan kisahnya akan diikuti oleh pergerakan mahasiswa disetiap masa. Ketua Umum Gema Pembebasan (GP) Bandung Raya, Purwa Alam Dirja mengatakan mahasiswa punya peran penting dalam perubahan besar yang terjadi di Indonesia. Namun, menurutnya fakta perubahan tersebut tidak menjadikan masyarakat Indonesia lebih baik.
“Justru semakin terpuruk, kegagalan tersebut karena gagasan yang diperjuangkan, shohih atau tidak,” ujarnya saat diskusi Islamic Intellectual Meeting (IIM) edisi perdana Kamis (19/11) di Auditorium Miracle, Kampus Unikom Bandung, Jabar. Bertajuk Membangun Sinergitas Pergerakan Mahasiswa Muslim Menuju Indonesia yang Lebih Baik,
Hal senada dilontarkan, Kordinator Nasional Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Rizqi Awal. Menurutnya, posisi strategis dan potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa dari faktor usia, Independensi, dan idealisme, seharusnya menjadikan mereka sadar.
“Mahasiwa yang dikenal sebagai Agen Of Change, Iron Stock, Moral Force, dan Control of Social, menjadikan mahasiswa sebagai ornamen penting dalam hal perubahan sosial,” imbuhnya.
Ditegaskan oleh Ketua Lajnah Thulab Wal Jami’ah (LTJ) DPD Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat Ipank Fatin, dalam diskusi IIM tersebut, menyatakan hanya Ideologi Islam-lah satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan dan diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.
Dan Menurutnya, Sudah saatnya mahasiswa meninggalkan total kapitalisme dan turunannya, Menyatukan visi, misi dan mensinergiskan pergerakan untuk memperjuangkan tegaknya mabda Islam yakni ditegakannya Syariat Islam dalam naungan negara Khilafah. “Tentunya dengan jalan fikriyah (pemikiran), intelektual dan tanpa kekerasan,” ujarnya dihadapan peserta diskusi.
Diskusi ini diselenggarakan LTJ DPD HTI Jawa Barat dan Lembaga Dakwah Kampus Ummi Unikom. Dan dihadiri 120 Mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung.[] reza/fm
Mantap, Lanjutkan ! Khilafah = pilihan cerdas dan shahih ! Demokrasi, Sekulerisme = pilihan oon, batil !