Liqa’ Muharrom Muballighah 1434 H Sampang Madura

HTI Press. Sebagai bentuk turut andilnya muballighah terhadap perjuangan terhadap tegaknya syariah dan khilafah demi kemuliaan kaum muslimin terutama kepada perempuan, generasi dan keluarga maka Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia bersama Muballighah wilayah Jawa Timur menyelenggarakan acara Liqo’ Muharrom 1434 H, Ahad (2/12) bertepatan tanggal 18 Muharram 1434 H di gedung PKPRI Trunojoyo Jl. Rajawali Sampang pada pukul 08.00 WIB. Acara yang bertajuk “ Muballighah Bersama Umat Berjuang Memuliakan Perempuan dan Generasi di bawah Naungan Khilafah, Negara yang Mensejahterakan” dihadiri sekitar 900 peserta dari kalangan para Mubalighah, para Nyai Pemangku Pondok Pesantren beserta para santrinya, Ustadzah, Wali Santri, dan Ketua Majelis Ta’lim beserta anggotanya se-Madura.

 

Dalam Kalimatul Muballighah pertama, Nyai Fatimatuz Zahroh (Ponpes Nurul Huda Pamekasan) dalam pengantar materinya mengajak para peserta untuk menyelami fakta-fakta yang ada di Indonesia. Mulai dari kekayaan alam Indonesia yang melimpah hingga kekayaan akan SDM. Namun menurutnya, kekayaan yang ada tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyatnya. Faktanya, rakyat Indonesia masih tetap hidup dalam kemiskinan. Ini bisa dilihat dari banyaknya perempuan yang demi menyambung kelangsungan hidupnya dan keluarganya rela untuk bekerja di luar negeri. Mereka seperti “Sapi Perahan”. Mereka disanjung layaknya pahlawan dengan sebutan “Pahlawan Devisa” yang sejatinya mereka seperti barang dagangan yang siap dijual dan dipakai sesuka pembelinya. Arus liberalisme telah meluluh lantakkan tatanan keluarga, generasi yang terjerumus dalam kehidupan yang permissive, terjerembab dalam narkoba, free sex, dan aborsi. Yang semua itu akibat cengkeraman kapitalisme. Oleh karenanya, saatnya kita campakkan sistem kapitalisme sekuler!! Orasinya disambut takbir “ Allahu Akbar!! ” oleh para peserta.

 

Pernyataan Nyai Fatimah (panggilan akrab Nyai Fatimatuz Zahroh) disambung Kalimatul Muballighah kedua oleh Ustadzah Musyarofah Manshur. Dipaparkan bahwa untuk bisa keluar dari cengkraman kapitalisme adalah dengan kembali pada aturan islam. Dunia telah mencatat bagaimana penerapan Islam dalam naungan khilafah telah memberi kesejahteraan pada dunia selama lebih dari 13 abad. Khilafah dengan berbagai kebijakannya mampu menjaga urusan rakyatnya sekaligus memastikan setiap individu rakyat terjamin kehidupannya, berhasil melahirkan SDM yang berkwalitas sehingga mampu mengelola SDA secara optimal tanpa merusak lingkungan dan mengganggu keseimbangan alam. Kunci kesuksesan khilafah mampu mensejahterakan umat manusia adalah karena islam dijadikan sebagai pandangan hidup bagi negara. Oleh karenanya ustadzah Musyarofah mengajak peserta “ Mari menjadi barisan terdepan dalam perjuangan tegaknya Syariah dan Khilafah”.

 

Sebagai bentuk partisipasi dalam merubah kondisi yang ada saat ini, Ustadzah Hayyin Thohiroh lewat kalimatul Muballighahnya mengajak para muballighah dan muhibbatul muballighah mengambil langkah untuk bergabung berjuang bersama-sama hizbut tahrir menegakkan khilafah, melakukan penyadaran umum tentang politik islam bahwa dibutuhkan tatanan untuk mengatur kehidupan ini yakni dengan islam, serta menuntut agar ditengah kaum muslimin diterapkan islam. Dan bagi Ibu Mamik, yang merupakan salah satu peserta – dari Majelis taklim kajian tafsir-   memberikan komentar  bahwa baginya penerapan syariah dan khilafah adalah harga mati. Apalagi setelah melihat kerusakan yang terjadi saat ini yang butuh adanya perubahan. Dan bagi ibu Setianing, seorang peserta yang lain menambahkan bahwa saatnya kaum muslimin jadi “Pemain” bukan “penonton” dalam penegakan syariah dan khilafah.

 

Sebelum kegiatan ini ditutup dengan Seruan Hizbut Tahrir untuk Muballighah yang dibawakan olehUstadzah Fathiyah dan Doa oleh Nyai Hj. Siti Maryam, tak lupa Ustadzah Nurul Hidayati sebagai Host mengingatkan bahwa setelah acara liqa’ Muharram kali ini akan diadakan acara Dauroh Dirosah Islamiyah di beberapa daerah: di Bangkalan tanggal 9 Desember 2012, Sampang tanggal 9, 16, dan 23 Desember 2012, Pamekasan tanggal 9 Desember 2012, dan Sumenep tanggal 16 Desember 2012. Harapannya para ibu-ibu peserta yang hadir turut andil dalam mendekatkan pertolongan Allah SWT yakni tegaknya khilafah. Dan alhamdulillah, hampir dari seluruh peserta menyatakan siap untuk melaksanakan perintah Allah, bersedia berjuang. Acara liqa’ Muharram 1434 H ini disiarkan secara live oleh Radio Suara Sampang.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*