Selamatkan Generasi dari Bahaya HIV/AIDS dengan Syari`ah dan Khilafah
HTI Press. Ahad (02/12) Bersamaan dengan momen hari AIDS sedunia, MHTI DPD II Deli Serdang Sumut mengadakan acara Seminar Nasional dengan tema:”Selamatkan generasi dari bahaya HIV/AIDS dengan Syariah dan Khilafah”, bertempat diruang Gizi Fak.Gizi Lubuk Pakam. Acara yang diikuti ratusan muslimah dari kalangan masyarakat, bidan dan remaja putri. Hadir sebagai pembicara 1.Yenita Angkat, S.KM (Pemerhati remaja) yang menyampaikan fakta tentang perkembangan HIV/AIDS di Indonesia, dalam pemaparan materinya beliau menyampaikan bahwa jumlah penderita AIDS meningkat hingga 430 x lipat, dari 1,2 juta jiwa penderita HIV/AIDS menjadi 5,2 juta jiwa. Hal ini disebabkan karena solusi yang diberikan oleh pemerintah tidak menyentuh ke sumbernya. Ketika faktor penularannya tidak secara serius dihilangkan maka akan mengakibatkan semakin meningkatnya penderita HIV/AIDS. Kebijakan pemerintah dalam setiap program-programnya justru tidak dapat menghambat laju perkembangan penyakit berbahaya ini. Diantara program-program yang masuk dalam area pencegahan pada Strategi Nasional Penanggulangan HIV-AIDS adalah: kondomisasi, Subsitusi Metadon, Pembagian Jarum Suntik Steril dan Hidup sehat bersama ODHA. Program-program ini secara hakiki ternyata tidaklah mampu menghilangkan penyebaran HIV/AIDS, bahkan berpotensi untuk mempertahankan keberadaan penyebaran virus ini tetap ada di sekeliling kita. Dan hasilnya bukan hilang penyakit AIDS tapi justru semakin bertambah.
Hadir sebagai pembicara ke II Ustadzah Sri Cahyo Wahyuni, S.Pi (DPD I MHTI SUMUT) yang menyampaikan materi bahwa Khilafah solusi tuntas masalah HIV/AIDS. Telah jelas bahwa penanggulangan HIV/AIDS dengan kondomisasi, Subsitusi Metadon, Pembagian Jarum Suntik Steril dan Hidup sehat bersama ODHA, sebenarnnya tidak realistis dan tidak rasional. Paradigma yang dibangun adalah paradigma sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan dan juga pemikiran liberal yang menjadikan kebebasan individu (termasuk didalamnya kebebasan seksual dan tindakan penyalahgunaan NARKOBA) sebagai hal yang diagung-agungkan. Kepedulian tersebut tidak akan pernah menyelesaikan masalah HIV/AIDS, karena tidak memberantas tuntas penyebab penting dari merebaknya HIV/AIDS yaitu perilaku seks bebas dan penyalahgunaan Narkoba. Saatnya dunia beralih ke sistem Islam, yaitu Khilafah Islam, Sistem yang mampu membebaskan generasi dari ancaman bahaya HIV/AIDS.
Beliau juga menyampaikan bahwa ketika seks bebas dan narkoba menjadi faktor dominan dalam penularan HIV/AIDS maka langkah pertama yang harurs dilakukan adalah menghilangkan seks bebas yaitu dengan memperbaiki tata pergaulan yang berlaku di tengah masyarakat. Selain itu harus dilakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk memberantas peredaran narkoba dan penyalahgunaan narkoba sampai ke akar-akarnya. Oleh karena itu, sudah saatnya kaum muslim saat ini mengembalikan penuntasan permasalahan HIV/AIDS ini kepada aturan-aturan Allah SWT dan membuang jauh-jauh sistem kehidupan kapitalis-sekuler ditengah-tengah masyarakat yang semakin merusak generasi muda Islam.
Dalam season tanya jawab para peserta begitu antusias bertanya diantaranya“Apa yang harus kami lakukan sebagai remaja muslim agar terhindar dari pergaulan bebas dan bahaya HIV/AIDS?”dijelaskan oleh pembicara bahwa ada beberapa kiat agar para remaja terhindar dari sex bebas dan HIV AIDS. Diantaranya 1. Meningkatkan Keimanan kepada Allah, 2 Berteman dengan orang-orang yang beriman, 3.Banyak mengikuti kegiatan2 yang positif yang diridhai Allah swt. 4.Menghundari fakta2 yang dapat membangkitkan Gharizah na`u yang dapat menyebabkan terjerumus dalam pergaulan bebas(Pacaran). 5.Dan ini merupakan solusi paling praktis yaitu mengkaji Islam untuk memahami dan mendalami Islam secara sempurna, karena dengan mengkaji Islam kita akan mendapati bahwa Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh kehidupan kaum muslim termasuk didalamnya bagaimana dalam pergaulan, dan sistem yang sempurna itu hanya akan dapat tampak nyata terlihat ketika diterapkan melalui institusi Daulah Khilafah Islamiyah. Kemudian terakhir dari Acara seminar tersebut ditutup dengan do`a. Wallahu`alam bisshawab.[]
ass… ana mohon, kalo ada literatur tentang HTI berikut kegiatannya, kirimin ke ana ya…
syukron…