Syariah dan Khilafah Membentuk Generasi Cemerlang
HTI Press. Membahas tentang generasi muda tentu saja tidak ada habis-habisnya. Indonesia sebagai negeri yang berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, memiliki potensi generasi yang sangat luar biasa. Dengan demikian, keberadaan generasi dan perannya patut diperhitungkan
Pada tanggal 4-6 Desember ini, kurang lebih 193 pemuda dari berbagai Negara anggota PBB berkumpul dalam Global Youth Forum di Bali. Global Youth Forum ini diharapkan menjadi jembatan gerakan kawula muda yang berkesinambungan serta mendukung inovasi dan investasi. Yang menjadi pertanyaan, apakah agenda GYF ini mampu membuat generasi keluar dari era kerusakan pemuda saat ini serta bagaimana karakteristik generasi dalam pandangan Islam.
Pembahasan tersebut dijadikan topik pada siaran live interactive “Halo Lampung” Radar TV kali ini. Siaran pada Rabu, 5 Desember, ini membahas tentang “Syariah dan Khilafah Membentuk Generasi Cemerlang”. Dengan pembicara dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Chapter Kampus Lampung, Desi Nurhayati, S.Pd. dan Siska Maylana Sari, S.Pd.
Desi menjelaskan “Ada empat pilar untuk menggerakkan generasi cerdas. Keluarga, sebagai benteng utama generasi dan berperan sebagai tempat pendidikan utama. Sekolah yang system pendidikannya menyatukan agama dengan kehidupan. Keduanya didukung dengan adanya kontrol masyarakat dan jaminan pelaksanaan dari Negara.”
“Global Youth Forum diharapkan mampu menyelesaikan masalah pemuda saat ini. Hanya saja forum yang digawangi oleh United Nations Population Fund (UNFPA) ini bertarget pemuda sebagai mesin produksi kapitalis. Mendapat pekerjaan yang layak. SDM yang baik, produksi tentu meningkat”, papar Siska.
Siska menambahkan, “Generasi cemerlang memiliki aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (sikap) sesuai Islam. Akan terwujud generasi pintar, cerdas dan bertakwa. Islam membentuk pemuda luar biasa. Seperti Mushab bin Umair, Muhammad Al Fatih dan masih banyak lagi.”
Islam sudah terbukti lebih dari seabad menyelesaikan masalah umat. Termasuk generasi. Ini pun akan dirasakan kembali jika menerapkan syariah dan khilafah. Dan generasi cemerlang hanya bisa merasakan jika kembali pada Allah dan berjuang menegakkan Islam dalam naungan Khilafah. []