Konferensi Remaja Islam Balikpapan
HTI Press.Balikpapan– Sebagai bentuk kepedulian atas keprihatinan kondisi generasi remaja saat ini, MHTI DPD II Balikpapan menggelar KONFERENSI REMAJA ISLAM pada 09 Desember 2012 bertema “Khilafah Negara yang Melindungi dan Mensejahterakan Remaja”. Meski hujan cukup deras, tidak menyurutkan langkah sekitar 400 remaja puteri dan ibu guru memadati Teratai ballroom Hotel Grand Tiga Balikpapan
Konferensi Remaja Islam ini dibuka dengan kata sambutan Masulah ‘aammah yg disampaikan Ustadzah Zulfa, anggota DPD II MHTI Balikpapan. Beliau menyampaikan bahwa kita kaum muda harusnya bersyukur dengan kondisi kita yang sudah memahami Islam dibanding dengan kondisi orang tua kita di saat mudanya. Khilafah Islam telah terbukti membuat kesejahteraan, misalnya saat kholifah Umar bin Abdul Aziz. Tapi saat ini para remaja dalam kondisi yang dirusak oleh Barat. Sehingga akhirnya kondisi kita sangat terhina, yang ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah kekhilafahan Islam. Ayo para remaja untuk menjadi orang pertama di barisan terdepan untuk mengembalikan kehormatan Islam dan kaum muslimin.
Orasi I disampaikan oleh Sukinah Kusnanto (Kelas 3 di SMKN 3 Balikpapan) dengan penuh semangat. Bertema “Remaja dalam Budaya yang Merusak” yang disampaikan dalam bahasa Inggris. Orator menyampaikan bahwa dia bangga menjadi salah satu pejuang Syariah dan Khilafah. Dengan kondisi remaja yang seperti ini membuat kita heran padahal kita adalah negeri muslim. Semua ini karena virus-virus kapitalisme sekuler yang menjadi aqidah kita saat ini. Yang menyuburkan liberalisme, hedonisme dsb, Bapak/ibu, penguasa selamatkan kami kaum remaja dari kapitalisme sekulerisme. Saya mengajak Para remaja muslimah untuk menjadikan Islam sebagai way of life dengan banyak mengkaji Islam dan berkumpul dengan orang-orang sholeh, Mari segera bergabung !
Dilanjutkan orasi II oleh Nida Fitri Azizah (Kelas 3 di SMPN 13 Balikpapan). Bertema “Remaja dalam Pendidikan Sekuler yang berorientasi ekonomi”. Orator menyampaikan Pendidikan yang berkualitas akan memberi hasil yang berkualitas. Saat ini pendidikan malah menghasilkan pribadi yang berorientasi pada materi yang kering ruhiyah. Sejarah telah menuliskan dengan tinta emas bahwa sistem khilafah-lah yang menghasilkan para cendekiawan yang luar biasa, seperti Aisyah, Muhammad Al Fatih, dsb. Mereka bisa begitu karena hidup dalam naungan khilafah Islam. Jangan menjadi generasi pembebek dan sapi perah kapitalis. Kembalikan khilafah Islam agar kami menjadi mulia dan bermartabat. Mari menjadi generasi cerdas dengan Islam way of life.
Setelah itu ukhti Rika Apriliasari (Kelas 3 di SMAN 2 Balikpapan) menyampaikan orasi III. Tema “Remaja dalam derita kemiskinan”. “Saya mengajak para remaja untuk berkontribusi sehingga terwujud khilafah Islam”, paparnya.
Selanjutnya ukhti Dewi Murni (Kelas 2 di SMKN 3 Balikpapan) yang sepenuh jiwa dalam menyampaikan orasi IV dengan tema “Remaja dalam politik yang menipu”.
Konferensi juga diramaikan oleh Puisi dan teatrikal yang membuat peserta terkesima dengan gambaran keterpurukan remaja akibat sistem kapitalis tapi ketika Islam menyentuh mereka, Islam mampu membuat mereka bangkit dari keterpurukan.
Orasi V oleh Jumriyah ( Kelas 3 di SMKN 3 Balikpapan ), tema : “Remaja dan Perubahan, agent of change” yang disampaikan dalam bahasa Arab. Bercerita tentang kita dalam al qur’an adalah umat terbaik tapi faktanya berbeda. Banyak hal-hal menyakitkan yang menimpa umat ini. Termasuk kondisi saat ini di Palestina. Semua ini karena dicampakkannya Islam! Di tangan kita dunia akan mengalami perubahan bukan sekedar janji kosong, tetapi perubahan sejati. Mari kita berlomba-lomba, mari kita bersatu untuk mewujudkannya. Janganlah kita merasa lelah, bersabarlah.
Orasi VI oleh bu Endang Sri hayati. Tema: Khilafah negara yang melindungi dan menyejahterakan remaja. Beliau menyampaikan, menegakkan khilafah bukanlah perintah Hizbut Tahrir, tapi perintah Allah. Khilafah Islam negara yang bertanggung jawab kepada rakyatnya yang berada di dalam dan luar negeri, yang melindungi dari kerusakan, kezholiman, dan kehancuran yang multidimensi. Sedang penguasanya adalah perisai bagi rakyat untuk berlindung di dalamnya. Khilafah mendistribusikan kebutuhan pokok yang merata. Memenuhi seluruh kebutuhan layanan umum. Menghapus praktek ribawi dan saham, kembali kpd standar emas dan perak. Hanya menggerakkan perekonomian real. Pemasukan negara salah satunya yang terbesar dari SDA, bukan pajak yang mencekik leher. Khilafah akan menerapkan sanksi Islam tanpa memandang jenis kelamin, strata sosial ekonomi dan pendidikan. Akan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, murah, gratis, terbebas dari pemikiran sekuler sehingga terwujud ahli di berbagai bidang yang sholeh. Jika kita beriman, maka kita harusnya menegakkan khilafah islam. Kerahkan segenap daya upaya untuk mewujudkannya, ini adalah pilihan yg mulia.
Orator terakhir ustadzah Wigati Lestari menyampaikan bahwa masyarakat kita sedang sakit parah, penuh dengan borok tapi merasa nyaman dengan kondisi yang menjijikan ini. Seperti tawuran, kebebasan dalam pergaulan pria wanitanya. Semua ini akibat lingkungan yang kotor dan tercemar, tapi lingkungan yang kotor ini justru mencari keuntungan dari masyarakat yang sakit ini. Maka lihatlah jalan kebenaran dan bergabunglah dengan para pejuang umat dalam Hizbut Tahrir untuk tegaknya daulah Khilafah Islamiyah. Pekikkan satu tekad “Al fata turiid Khilafah Islamiyah (Remaja Menginginkan Khilafah Islamiyah)”
Lantunan doa dalam bait-bait muhasabah oleh ukhti Handayani sangat menggugah perasaan. Seluruh peserta tidak kuasa meneteskan air mata, semoga diijabah Allah, aamiin Allahumma aamiin.