Khilafah Menyejahterakan Ibu dan Generasi

HTI Press, Medan. Peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember, untuk tahun ini dijadikan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD I Sumut sebagai momen yang tepat untuk mencerdaskan kaum  perempuan, – tentunya dengan konsep Islam – dengan menggelar tablik akbar pada hari Sabtu, 15 Desember 2012, bertempat di Masjid Agung Medan, jalan Diponegoro dengan tema “Khilafah Menyejahterakan Ibu dan Generasi”. Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB ini dibuka dengan Opening Art ‘nasyid’ dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh MC. Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua BKM Masjid Agung serta Opening Speech oleh Ketua DPD I MHTI Sumut Ustadzah Linda Wulandari.

Tampil sebagai pembicara I Ustadzah Sri Cahyo Wahyuni – Ketua Lajnah Khusus Mubhalighah DPD I MHTI Sumut – menjelaskan secara gamblang tentang kondisi umat islam khususnya kaum perempuan saat ini yang akrab dengan kesempitan dan kesulitan hidup, jauh dari kondisi sejahtera. Beliau menjelaskan bahwa akar penyebab dari semua kesulitan dan kesempitan hidup yang menimpa kaum perempuan adalah diterapkannya sistem kapitalisme. Oleh karena itu perlu solusi jitu yang akan mengeluarkan perempuan dari kondisi tersebut. Solusi jitu nya tentulah penerapan islam secara kaffah yang hanya bisa dilakukan oleh khalifah dengan sistem khilafah nya.

Rincian tentang khilafah akan mengeluarkan kaum perempuan dari kesempitan dan kesulitan hidup dipaparkan oleh pembicara II Ustadzah Nabilah Syafi’i – anggota DPP MHTI Jakarta. Ketika Khilafah tegak, perempuan akan hidup sejahtera dan akan terlindungi, kondisi tersebut sudah pernah terjadi ketika masa pemerintahan Islam di Madinah di bawah pimpinan Rasulullah SAW, masa khulafaur rasyidin, Umaiyyah, Abbasiyyah, dan utsmaniyyah. Pada masa-masa itu, perempuan tidak pernah dihinakan, dan tidak lah dijadikan sebagai mesin pencari uang. Menurut Beliau jika perempuan ingin sejahtera, maka sepantasnya lah kaum perempuan terlibat aktif dalam perjuangan perubahan sistem dari sistem sekuler/dempokrasi menjadi sistem khilafah.

Tabligh Akbar ini dihadiri lebih kurang 2500 muslimah dari kaum ibu, anak sekolah dan civitas akademika dari berbagai kota di Sumatera Utara.

Dukungan terhadap penerapan Syariah dan Khilafah pun terus mengalir. Hal ini disampaikan oleh Ibu Hamidah Tanjung – Ketua Al – Wasliyah dan juga aktif di BKMT sumut – yang mengaku sangat mendukung perjuangan Hizbut Tahrir Indonesia dalam menegakkan Daulah Khilafah. Dukungan serupa juga datang dari Ibu Sri Wedari selaku Guru, yang juga mengaku ingin turut memperjuangkan Daulah Khilafah. Tabligh Akbar ini juga dimeriahkan dengan penampilan selingan ‘Sholawat Badar’ dan Syi’ir. Acara ini berakhir pukul 11.45 WIB yang ditutup dengan pembacaan doa dan refleksi.[]

peserta tablik akbar mesjid agung medan 15 Desember 2012

One comment

  1. Oktavia Tri Sanggala Dewi

    Terus berjuang untuk penegakan Syariah dan Khilafah!! Allahu AKbar!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*