Lembaga penelitian yang mengklaim sebagai “Lembaga Analisis Strategis Independen Untuk Kepentingan Internasional Australia” dan yang berkantor pusat di Perth pada minggu ini telah mempublikaskan sebuah dokumen tentang Hizbut Tahrir, yang isinya penuh kesalahan dan jauh dari kenyataan, dan sauh bahwa dokumen itu dikatakan sebagai dokumen analisis penelitian tentang Hizbut Tahrir, sebab ia tidak layak untuk itu karena kurangnya kredibilitas.
Sungguh, hanya ada empat halaman yang didasarkan pada sumber-sumber sekunder dan artikel surat kabar, sehingga bagi orang-orang yang membacanya dokumen itu seperti artikel siswa sekolah tinggi yang ingin menyelesaikan dengan terburu-buru, yang kemudian dijadikan dokumen penelitian.
Dokumen ini mengadopsi cara dan pendekatan yang buruk dalam penelitian, bahkan murahan dalam mempropagandakan penyesatan. Lalu, bagaimana ia bisa dikatakan sebagai analisis independen! Bahkan penulisnya tidak berusaha untuk menghubungi Hizbut Tahrir dalam penelitiannya ini. Padahal, siapapun bisa mendapatkan informasi yang akurat tentang Hizbut Tahrir dan aktivitasnya di Australia, dan di luar Australia dengan mudah melalui situs kami, namun ia tidak melakukannya.
Di sini kami akan menekankan poin-poin berikut:
Pertama, Hizbut Tahrir bukanlah sebuah entitas baru, atau entitas asing yang tidak dikenal. Hizbut Tahrir dikenal secara internasional dan tercatat sebagai entitas yang terbanyak beraktivitas selama lebih dari enam dekade. Sementara para aktivisnya berada dalam kondisi paling keras dengan mendapatkan penganiayaan dari para penguasa diktator di dunia Islam (yang didukung Barat). Sehingga, pemikiran bahwa Hizbut Tahrir telah berubah, dan telah menjadi entitas yang bersandar pada kekerasan, maka itu tidak berdasar sama sekali.
Kedua, tidak pernah terjadi konflik sosial antara Muslim dan non-Muslim akibat dari aktivitas politik Hizbut Tahrir. Namun, tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab dan oportunistik lembaga-lembaga serta media yang berpengaruh dalam arus utama masyarakat, khususnya para pembuat kebijakan. Sesungguhnya upaya untuk “menjelek-jelekkan” Islam yang terus-menerus di media dan kebijakan yang zalim oleh para pembuat kebijakan dengan sasaran kaum Muslim seperti undang-undang anti-terorisme, serta upaya untuk memaksakan model Islam yang diakui negara (Islam moderat), maka itulah yang menciptakan ketidakharmonisan, dan menabur benih perselisihan di tengah masyarakat.
Ketiga, di saat penulis mengekspresikan kekhawatirannya tentang kekerasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok, kita melihat ia mengabaikan kekerasan kejam yang tidak ada belas kasih oleh negara-negara Barat yang dilakukan secara telanjang, dan ini benar-benar merupakan puncak kemunafikan. Sehingga siapapun yang dengan tulus meneliti penyebab kekerasan, harus dimulai dengan mengoreksi para pengambil keputusan di Australia, sebab merekalah yang bertanggung jawab atas jenis kekerasan terburuk di Afghanistan dan Irak, serta dukungan mereka terhadap para penguasa diktator di dunia Islam. Dan jika ukur kejahatannya dengan setiap kekerasan yang mungkin dilakukan oleh individu atau kelompok manapun, maka kita lihat kejahatannya jauh lebih besar di atas kejahatan individu atau kelompok.
Keempat, kebijakan luar negeri Barat adalah penyebab utama terorisme. Hizbut Tahrir akan terus mengekspos kebijakan dan tindakan jahat yang diambil oleh pemerintah Barat, tanpa rasa takut atau apalagi mendukungnya. Ingat, Insya Allah, tidak akan pernah menghambat Hizbut Tahrir dari merealisasikan tujuannya, yaitu tegaknya Khilafah Rasyidah, apalagi hanya dengan upaya murahan, semisal dokumen konyol ini.
Kantor Media Hizbut Tahrir di Australia
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/12/2012.