Ibu-ibu Lampung Merindukan Khilafah Yang Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi
HTI Press. Saat ini, kondisi umat benar-benar terpuruk. Umat dilanda kemiskinan, begitu juga perempuan. Mahalnya kebutuhan pokok seperti sandang-pangan-papan serta tidak terjangkaunya kebutuhan dasar berkualitas menjadikan perempuan saat ini menjerit. Kapitalisme telah berhasil membimbing masyarakat menjadi serba materialistik.
Ketiadaan jaminan bekerja untuk kepala keluarga dengan kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat, menjadikan kemiskinan semakin merajalela. Hasilnya, eksploitasi terhadap perempuanlah jalan satu-satunya yang ditawarkan. Perempuan akhirnya bekerja melewati tugas utamanya di dalam keluarga. Ummu wa robbatul bait.
Fungsi tersebut mulai menghilang di tengah keluarga saat ini. Akhirnya menyebabkan ketidakharmonisan pembentukan keluarga. Baik kepada perempuan, anak, maupun suami. Untuk itu, pada hari Rabu (19 Desember 2012 ) Muslimah Hizbut Tahrir Daerah Lampung mengadakan Tabligh Akbar Interaktif dengan tema “Khilafah : Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi”.
Dengan lokasi Masjid Al-Furqon, Bandar Lampung, tabligh ini dihadiri 1000 peserta dari berbagai kalangan. Baik dari masyarakat, pelajar, mahasiswa hingga tokoh umat. Tabligh dibuka dengan sambutan dari Ir. Dessy Desmaniar Romas, MM (Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Propinsi Lampung) dalam bentuk rekaman.
Ustadzah Fadlilah Kartini, pembicara tabligh, menjabarkan kondisi perempuan saat ini yang terpuruk karena sistem kapitalisme. Beliau menjelaskan kondisi perempuan semakin tertindas kalau sistem kehidupan ini tidak dirubah. Dan solusi yang harus dilakukan adalah dengan menerapkan Islam dalam naungan institusi khilafah.
“Khilafah memiliki cara khusus menangani persoalan perempuan saat ini. Perempuan memang akan dikembalikan kepada posisinya sebagai ummu wa robbatul bayt. Meski demikian, bukan berarti perempuan tidak bisa bekerja. Perempuan boleh bekerja, asal tidak melewati tanggungjawabnya sebagai perempuan-istri-ibu. Perempuan bekerja bukan untuk mencari nafkah. Justru perempuan bekerja dengan suka rela dan tidak dikekang aturan yang menghambat kewajiban utama perempuan.”ungkapnya.
Peserta antusias mengikuti acara ini dari awal hingga akhir. Animo kerinduan terhadap khilafah terlihat dalam pertanyaan yang disampaikan oleh peserta. Peserta yang mewakili perasaan seluruh peserta yang hadir dalam tabligh tidak sabar ingin merasakan hidup dalam naungan khilafah. Khilafah yang melindungi hak dan kewajiban perempuan.
Agenda tabligh ini diliput khusus oleh situs berita MINA (Mi’raj News Agency, www.mirajnews.com) dari Jakarta dan Radar TV Lampung.[]