Hizbut Tahrir
Wilayah Suriah
Selasa, 4 Shafar 1434 – 18 Desember 2012
Amerika Mengeluarkan Faruq al-Shara’ dari “Botolnya”
untuk Dipasarkan Guna Memimpin Fase Transisi
Pada 17 Desember 2012, Faruq al-Shara’ nongol secara mencurigakan melalui surat kabar yang pro Hizbullah, yang pro rezim Suriah yang jahat. Faruq al-Shara’ nongol dari rumah dihampiri sebuah mobil setelah melewati pemeriksaan militer untuk menyampaikan pandangan yang tidak biasa bagi rezim Suriah yang fasis untuk memperbolehkan hal semisal itu. Sesuatu yang langsung mendorong siapa saja untuk berpikir tentang “siapa” dan “apa” di balik kemunculan yang tidak biasa ini!
Sebenarnya tidak sulit memahami bahwa Faruq al-Shara’ ini, sebagai salah satu alat rezim dan dia bukan salah satu pembuat keputusan-keputusan rezim. Amerika berpikir seperti orang yang bangkrut tentang al-Shara’ sebagai pengganti anteknya, Bashar, menurut model Yaman. Karena itu, Amerika menetapkan dia sebagai garis merah, siapa saja dari pilar-pilar rezim Suriah penjahat dilarang untuk menyentuhnya dengan buruk. Hal itu agar al-Shara’ menuntaskan keinginan Amerika. Ketika himpitan solusi makin sulit, api revolusi sudah mulai masuk ke ibukota dan asapnya telah masuk ke istana anteknya (Bashar) dan Amerika melihat bahwa penundaan solusi tidak lagi berguna, maka Amerika akan mengeluarkan al-Shara’ dari “botolnya” untuk menyodokannya sebagai alternatif. Maka terungkaplah seberapa dalam situasi sulit yang di dalammya Amerika dan rezim anteknya Bashar telah gagal. Rezim antek Amerika, Bashar, tidak bisa merealisasi sesuatu di lapangan untuk Amerika kecuali kekalahan dan aib. Benar, Amerika mengeluarkan al-Shara’ dari kamarnya untuk dipasarkan guna memimpin fase transisi, khususnya bahwa situasi yang ada menjadi begitu sangat menghimpit Amerika dan agen jagalnya Bashar, dan Amerika bisa mendahului semua pihak. Sesuatu yang sebelumnya tepat bagi Amerika yaitu memberi tenggat kepada Asad untuk membunuh bangsanya, saat ini tidak lagi sesuai. Waktu telah menjadi ancaman bagi Amerika. Panggung Amerika bisa diringkas dengan ucapan: Bangkrut dalam berbagai solusi dan nilai. Tidak menemukan jalan kecuali jalan pembunuhan dan kejahatan yang tidak lagi berguna … Sungguh telah tampak rezim dan kepalanya sangat lemah ketika mengizinkan al-Shara’, dalam sebuah langkah yang tidak terjadi sebelumnya, untuk mengkritik Rezim di banyak tempat dan menampakkan kegagalannya dalam mengambil opsi solusi keamanan … agar al-Shara’ memasarkan dirinya bahwa dia adalah seorang moderat, memiliki pikiran bebas, sikap yang proporsional, dan nada mendamaikan, agar pihak lain menerimanya dan sukses dalam menjalankan rencana Amerika.
Ketika sebelumnya Asad mengumumkan bahwa dia tidak akan meninggalkan Suriah, maka ucapannya itu berarti bahwa situasinya di dalam pemerintahan telah masuk dalam tahapan yang sulit dan bahwa dia akan lari ke wilayah kelompoknya dan akan berlindung di sana. Hal itu akan meninggalkan kekosongan di ibukota. Dan sekarang situasi militer menekan ke arah ini dan Amerika ingin mengisi kekosongan itu dengan Faruq al-Shara’ ini.. Karena itu bisa dikatakan, bahwa situasi telah menjadi sedemikian sulit bagi Amerika. Karena itu Amerika mendorong al-Shara’ untuk berbicara dan mendorong rezim untuk diam. Dan kami katakan kepada Faruq al-Shara’, katakan kepada tuanmu dan sponsor para penjahat (Amerika), “Pergilah ke neraka Jahim engkau dan Bashar, dan hendaknya engkau menyertainya di Jahannam sebagai wakilnya, jika Allah menghendaki. Demi Allah kami tidak akan kembali ke rumah kami sampai kami berhasil mencabut kalian berdua dan sistem kalian serta menghancurkannya berkeping-keping.”
Wahai kaum Muslimin di Syam yang mendapat kemenangan dan anak-anak mereka di antara ahlu al-Quwwah:
Hati-hatilah…! Jauhilah bernegosiasi atas agama Anda, darah bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak Anda … Harga yang Anda bayarkan sangat-sangat besar. Dan harga itu tidak dan tidak akan terbalas kecuali dengan tegaknya al-Khilafah ar-Rasyidah. Maka jadikan al-Khilafah ar-Rasyidah itu tegak di pusat negeri Anda. Tetap teguhlah di atas apa yang Anda deklarasikan “hiya lillâh, hiya lillâh -revolusi ini adalah untuk Allah, revolusi ini untuk Allah-”, agar musuh-musuh Anda di antara negara-negara barat kapitalis kafir dan antek-anteknya di antara para penguasa ruwaibidhah, kehilangan akal sehatnya. Demi Allah, dengan al-Khilafah ar-Rasyidah Anda menjadi kuat dan tanpanya Anda akan menjadi seperti buih. Kami sampaikan kepada anak-anak kami di antara ahl al-Quwwah (pemilik kekuatan), khususnya para perwira yang terus bertugas, agar mereka bersama agamanya, umatnya dan warganya, menolong agama mereka, mengulurkan tangan kepada para pengemban dakwah yaitu para pejuang untuk menegakkan al-Khilafah dari syabab Hizbut Tahrir untuk mengikat perjanjian bersama untuk Allah, sehigga mereka menegakkan hukum Allah di tengah-tengah kaum Muslimin seraya berpegang kepada perintah Allah SWT untuk mereka:
]إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا [
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (TQS an-Nisa’ [4]: 58)
Sehingga kaum Muslimin dan non muslim pun merasakan kenikmatan.
Ir Hisyam Baba
Ketua Maktab I’lami Hizbut Tahrir di wilayah Suriah