Sumber-sumber militer dan diplomatik mengumumkan bahwa tentara Mali melepaskan tembakan peringatan pada hari Selasa (8/1) terhadap para pejuang Islam yang sedang menuju selatan ke arah posisi mereka. Kondisi inilah yang menciptakan kekhawatiran akan terjadinya bentrokan pertama sejak pengambilalihan para Islamis atas Mali utara pada bulan April.
Sebuah sumber militer mengatakan pada hari Selasa (8/1) bahwa pasukan Mali menembakkan tembakan artileri berat pada malam hari untuk mencegah pejuang Islam untuk terus bergerak maju.
Sumber di Kementerian Pertahanan di Bamako mengatakan bahwa “di malam hari tentara melepaskan tembakan peringatan di beberapa titik sepanjang garis untuk mencegah pejuang Islam.”
Kelompok-kelompok Islam telah mengontrol lebih dari dua-pertiga wilayah Mali sehingga memicu ketakutan di antara negara-negara Barat dan regional, bahwa Mali akan menjadi surga bagi militan unruk merencanakan serangan internasional.
Dijadwalkan bahwa perundingan perdamaian antara beberapa kelompok Islam di utara dan pemerintah akan digelar pada hari Kamis (10/1) di Ouagadougou, ibukota Burkina Faso.
Kelompok Ansharuddin bergerak ke arah selatan menuju garis yang memisahkan wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah dan Mali utara.
Kelompok mengumumkan berakhirnya gencatan senjata karena rencana internasional untuk menempatkan pasukan yang dipimpin Afrika guna mengusir para militan yang terkait dengan al-Qaida di Mali utara (islammemo.cc, 8/1/2013).