TVRI Medan Sambut Positif Hasil Konferensi Perempuan Internasional MHTI

HTI Press. Central Media Office Hizbut Tahrir bersama dengan Hizbut Tahrir Indonesia telah menyelenggarakan Konferensi Perempuan Internasional di Jakarta, Indonesia pada hari Sabtu 22 Desember 2012 dengan tema “Khilafah: Melindungi Perempuan dari Kemiskinan dan Eksploitasi”.

Dalam rangka sosialisasi Hasil Konferensi Perempuan Internasional tersebut Tim Media Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Sumut mengadakan audiensi ke berbagai media. Diwakili oleh Honriani Nst, dan beberapa anggota DPD I MHTI SUMUT (Nazli Nst, Arum Indah Sari, Ros Indah Mawarsari, dan Nofemi) berkunjung ke Kantor TVRI Medan dan diterima langsung oleh ketua Producer Dialog TVRI, Ranggini, SE (Kamis, 10/1/13).

Honriani Nst yang alhamdulillah berkesempatan hadir dalam Konferensi Perempuan Internasional di Jakarta mengungkapkan saat ini para perempuan bekerja pada dasarnya dilatarbelakangi 2 hal yaitu dorongan ekonomi atau eksistensi diri. Padahal ketika perempuan bekerja keluar rumah maka akan ada yang dikorbankan, bahkan banyak diantara mereka yang dilecehkan dan tidak ada yang melindungi. Oleh karena itu beliau mengatakan bahwa kondisi perempuan saat ini menunjukkan kegagalan sistem kapitalisme dalam melindungi dan menyejahterakan kaum perempuan. Menurutnya hanya dengan menerapkan aturan komprehensif yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah yang mampu melindungi kaum perempuan dari kemiskinan dan eksploitasi, dan satu-satunya pilihan untuk mengganti sistem kapitalisme yang telah terbukti gagal.

Dalam Islam hukum bekerja bagi perempuan mubah, asal tidak melalaikan tugasnya sebagai ummu warabbatul bait. Adapun program pemberdayaan perempuan ala pemerintah –kapitalisme– telah menggiring perempuan lebih mengutamakan bekerja daripada menjalankan kewajiban utamanya sebagai ummu warabbatul bait, dan program ini tidak mampu melindungi perempuan dari kemiskinan dan eksploitasi. Sangat berbeda dengan konsep Islam tentang pemberdayaan perempuan yang akan menstimulus perempuan untuk menjalankan kewajibannya sebagai ummu warbbatul bait dan melindungi perempuan dari kemiskinan dan eksploitasi, karena perempuan tidak lagi disibukkan untuk bekerja memenuhi nafkahnya. Honriani Nst juga menegaskan bahwa perempuan sukses dalam Islam bukanlah diukur dari banyaknya rupiah yang dihasilkannya, namun diukur dari tingkat ketaqwaannya.

Ibu Ranggini, mengatakan bahwa pembahasan mengenai  perempuan merupakan topik yang sangat menarik untuk dibicarakan, dan fakta yang terjadi dilapangan ketika perempuan terjun untuk bekerja maka akan ada yang dikorbankan bahkan tidak dipungkiri terjadi  pelecehan. Menurutnya topik  “pemberdayaan ataukah ekspoitasi perempuan?” ini menarik untuk diangkat dalam dialog di stasiun TVRI nantinya dalam rangka mengubah pola fikir yang salah ditengah-tengah masyarakat pada umumnya yang mengukur kesuksesan dengan standar bekerja atau keharusan bekerja bagi perempuan. Beliau sangat senang dan berterimakasih kepada Muslimah HTI  atas kedatangan di stasiun TVRI Sumut. Diskusi berlangsung hangat, kedua belah pihak sepakat bahwa media memiliki andil besar dalam pencerdasan umat dengan pemberitaan yang independen. Audiensi  diakhiri dengan pemberian produk dari MHTI diantaranya Al-wa’ie, majalah Cermin wanita Sholehah, dan Media Umat kepada Ibu Ranggini. []

 

One comment

  1. Hanya Islam yang bisa melindungi kaum perempuan, bukan kapitalisme yang malah mengeksploitasi perempuan sebesar-besarnya… ganti sistem ganti rezim khilafah sebentar lagi Allahu akbar….!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*